kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,95   3,20   0.36%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WTO putuskan BeoutQ melakukan pembajakan dan sebut Arab Saudi ada di belakangnya


Rabu, 17 Juni 2020 / 21:51 WIB
WTO putuskan BeoutQ melakukan pembajakan dan sebut Arab Saudi ada di belakangnya
ILUSTRASI. WTO memutuskan BeoutQ, saluran televisi streaming Arab Saudi, telah melakukan pembajakan dan melanggar hak kekayaan intelektual. BeoutQ membajak tayangan-tayangan olahraga bergengsi seperti Liga Premier Inggris, Piala UEFA dan lainnya.


Sumber: Al Jazeera | Editor: Khomarul Hidayat

Kemenangan besar

Qatar menyambut putusan WTO tersebut dan menggambarkannya sebagai "kemenangan gemilang".

"Arab Saudi, terutama karena negara ini menjadi tuan rumah G20 mendatang, untuk menghormati keputusan yang menentukan ini dan mengakhiri pencurian dan pembajakan hak-hak intelektual  sekaligus," kata Ali bin Ahmed Al Kuwari, Menteri Perdagangan dan Industri Qatar.

"Mereka dapat mulai dengan mengindahkan keputusan WTO dan melakukan proses hukum yang adil, tepat waktu, dan transparan terhadap para pelaku untuk menghentikan pelecehan ini pasca-tergesa-gesa," tambahnya.

Baca Juga: Indonesia menyiapkan pengajuan panel ke WTO untuk sengketa CPO dengan Uni Eropa

David Sugden, penasihat hukum untuk beIN Media Group, juga menggambarkan putusan tersebut sebagai "kemenangan besar" bagi perlindungan hak kekayaan intelektual dan aturan hukum internasional.

"Pada dasarnya, olahraga bergantung pada perlindungan hak kekayaan intelektual dan hukum internasional dan hukum lokal untuk melindungi kepentingannya, dan sayangnya selama tiga tahun sekarang hak setiap badan olahraga telah dijalankan secara kasar oleh Arab Saudi dan penilaian ini dengan tegas mengatakan itu," katanya kepada Al. Jazeera dari London.

UEFA juga menyambut keputusan WTO dan kesimpulannya. "Yang jelas, siaran BeoutQ merupakan pembajakan pertandingan UEFA dan karenanya, adalah ilegal," demikian pernyataan UEFA.

Sementara itu, Arab Saudi menyatakan, siapa pun yang melakukan tindakan pembajakan tidak ada di dalam kerajaan.

"Arab Saudi memiliki catatan kuat untuk melindungi kekayaan intelektual dan berkomitmen untuk menerapkan hukum dan prosedur nasionalnya sepenuhnya sesuai dengan aturan WTO," bunyi pernyataan Pemerintah Arab Saudi yang dilaporkan kantor berita negara SPA.

Baca Juga: Konsumen AS ogah beli produk made in China, konsumen Tiongkok enggan beli made in USA

Minta ganti rugi US$ 1 miliar di Halaman Selanjutnya >>>>




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×