kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

WTO Turun Tangan Setelah China Mengutuk Kejutan Tarif Trump


Kamis, 20 Februari 2025 / 09:11 WIB
WTO Turun Tangan Setelah China Mengutuk Kejutan Tarif Trump
ILUSTRASI. Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengatakan pada hari Rabu (19/2/2025) bahwa diskusi tentang ketegangan perdagangan bersifat "konstruktif". REUTERS/Denis Balibouse


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JENEVA. Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengatakan pada hari Rabu (19/2/2025) bahwa diskusi tentang ketegangan perdagangan bersifat "konstruktif". 

Hal ini diungkapkan WTO setelah China menuduh AS memberlakukan "kejutan tarif" yang dapat mengganggu sistem perdagangan global.

Reuters memberitakan, China mengutuk tarif yang diluncurkan atau diancam oleh Presiden AS Donald Trump pada pertemuan WTO pada hari Selasa. Washington menepis komentar China sebagai suatu hal yang munafik.

Trump telah mengumumkan tarif 10% yang menyeluruh pada semua impor China, yang mendorong Beijing untuk menanggapi dengan tarif pembalasan dan mengajukan sengketa WTO terhadap Washington dalam apa yang dapat menjadi ujian awal sikap Trump terhadap lembaga tersebut.

Menurut juru bicara WTO Ismaila Dieng dalam konferensi pers di Jenewa pada hari Rabu, mayoritas dari enam negara yang berpartisipasi dalam pembicaraan tentang turbulensi perdagangan, yang diajukan oleh Tiongkok, mengemukakan kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan, tetapi juga menyerukan pengendalian diri.

Amerika Serikat, Nikaragua, Namibia, Malaysia, Trinidad dan Tobago, dan Rusia mengambil bagian dalam diskusi tersebut, yang merupakan bagian dari pembicaraan yang lebih luas tentang perdagangan.

"Mayoritas besar menekankan pentingnya menegakkan prinsip dan nilai WTO dan menyerukan tindakan untuk menjaga stabilitas dan efektivitas sistem perdagangan global," jelas Dieng.

Baca Juga: Gara-Gara Tarif Trump, CEO Nissan Sebut Bakal Ada Konsekuensi Besar

Dua sumber perdagangan pada pertemuan tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa beberapa negara menyatakan kekhawatiran yang mendalam tentang konsekuensi tarif, sementara yang lain mengkritik Tiongkok atas dugaan distorsi pasar.

Ini adalah pertama kalinya ketegangan perdagangan yang meningkat secara resmi dibahas dalam agenda badan pengambil keputusan tertinggi pengawas, Dewan Umum.

"'Kejutan tarif' ini meningkatkan ketidakpastian ekonomi, mengganggu perdagangan global, dan berisiko menimbulkan inflasi domestik, distorsi pasar, atau bahkan resesi global," kata duta besar Tiongkok untuk WTO Li Chenggang dalam pertemuan tertutup badan perdagangan global tersebut pada hari Selasa, menurut pernyataan yang dikirim ke Reuters.

"Lebih buruk lagi, unilateralisme AS mengancam akan menjungkirbalikkan sistem perdagangan multilateral berbasis aturan," tambahnya. 

Sebagai tanggapan, utusan AS David Bisbee menyebut ekonomi Tiongkok sebagai sistem ekonomi nonpasar predator dan menuduhnya melanggar serta menghindari aturan WTO.

Baca Juga: Kebijakan Tarif Trump Dorong Bank Sentral Buru Cadangan Emas

Taktik Negosiasi

Beberapa delegasi mengatakan mereka melihat intervensi Tiongkok sebagai upaya untuk menunjukkan dukungannya terhadap aturan WTO. Hal ini merupakan sebuah sikap yang dapat membantu Tiongkok memenangkan sekutu dalam negosiasi perdagangan global yang sedang berlangsung.

Perselisihan antara dua ekonomi teratas di WTO sudah ada jauh sebelum kedatangan Trump. Beijing menuduh Washington melanggar aturan. Sementara Washington mengatakan Beijing tidak pantas mendapatkan status "negara berkembang" di WTO.

Tonton: Trump Akan Mengenakan Tarif 25% untuk Impor Mobil, Semikonduktor dan Farmasi

Pemerintahan Trump telah mengumumkan rencana untuk menarik diri atau melepaskan diri dari organisasi global lainnya, tetapi WTO belum menjadi fokus utama Gedung Putih.

Selanjutnya: Ini Daftar 6 Pejabat yang Dilantik Prabowo dalam Reshuffle Kabinet

Menarik Dibaca: Promo of The Month Special Blended KFC, Ngopi dan Ngemil Hanya Rp 28.000-an Saja



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×