Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Perubahan bahasa yang diusulkan China bisa memengaruhi pandangan di Asia Pasifik. Dua pejabat pemerintah di kawasan tersebut menyatakan bahwa perubahan tersebut dapat ditafsirkan sebagai pengurangan dukungan AS terhadap Taiwan.
Hal ini juga terjadi di tengah meningkatnya tekanan militer dari China, termasuk latihan perang besar-besaran dengan 153 pesawat militer awal bulan ini.
Selain itu, perubahan bahasa bisa dilihat sebagai perubahan kebijakan AS, dari netral terhadap aspirasi Taiwan menjadi secara langsung menentang kemerdekaan Taiwan.
Baca Juga: Xi Blak-blakan ke Biden: Beijing akan Satukan Kembali Taiwan dengan China
Di Taiwan, jajak pendapat menunjukkan mayoritas masyarakat mendukung status quo, tanpa niat bergabung dengan China atau mendeklarasikan kemerdekaan.
Kedua pemimpin diperkirakan akan kembali berbicara sebelum masa jabatan Biden berakhir pada Januari, melalui telepon atau di sela-sela KTT G20 di Brasil atau APEC di Peru.
Setelah pemilu 5 November, Biden diperkirakan akan menyerahkan isu Taiwan kepada penerusnya, baik itu Wakil Presiden Kamala Harris atau mantan Presiden Donald Trump.