kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.787   8,00   0,05%
  • IDX 7.464   -15,87   -0,21%
  • KOMPAS100 1.153   -1,04   -0,09%
  • LQ45 914   0,87   0,10%
  • ISSI 225   -1,16   -0,51%
  • IDX30 472   1,38   0,29%
  • IDXHIDIV20 570   2,55   0,45%
  • IDX80 132   0,07   0,05%
  • IDXV30 140   1,22   0,88%
  • IDXQ30 158   0,44   0,28%

Yellen: Ada Kemajuan dalam Hubungan AS dan China, Butuh Lebih Banyak Dialog


Senin, 10 Juli 2023 / 06:07 WIB
Yellen: Ada Kemajuan dalam Hubungan AS dan China, Butuh Lebih Banyak Dialog
ILUSTRASI. Menteri Keuangan AS Janet Yellen menyampaikan sambutan setelah menerima Penghargaan Paul A. Volcker di National Association for Business Economics 39th Annual Economic Policy Conference, di Washington, A.S., 30 Maret 2023.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, mengaku bahwa dialog 10 jam antara pejabat Washington dan Beijing berlangsung dengan sangat produktif dan mampu menstabilkan hubungan dua negara yang sering bermasalah itu.

Pada konferensi pers di kedutaan AS di Beijing hari Minggu (9/7), Yellen mengatakan dua negara memang memiliki perbedaan pendapat yang signifikan, namun AS yakin hal itu tidak akan menimbulkan konflik yang besar.

"Presiden Biden dan saya tidak melihat hubungan antara AS dan China melalui bingkai konflik kekuatan besar. Kami percaya bahwa dunia ini cukup besar bagi kedua negara kami untuk berkembang," kata Yellen, dikutip Reuters.

Baca Juga: Yellen Desak China untuk Ikut Memerangi Perubahan Iklim

Yellen bertemu dengan sejumlah pejabat, termasuk Perdana Menteri Li Qiang dan Deputi Gubernur Bank Rakyat China Pan Gongsheng. Dia juga bertemu dengan perusahaan AS yang berbisnis di China, pakar keuangan iklim, dan ekonom wanita.

Sebelum meninggalkan China pada hari Minggu, Yellen mengatakan AS dan China masih tetap berselisih dalam sejumlah masalah, tetapi menyatakan keyakinannya bahwa kunjungannya telah meningkatkan upaya pemulihan hubungan ke arah yang lebih pasti.

Yellen mengatakan, kunjungannya bertujuan untuk membangun dan memperdalam hubungan dengan tim ekonomi baru China yang bekerja di dalam periode kepemimpinan Presiden Xi Jinping yang baru pula.

Baca Juga: Xi Jinping: Militer China Harus Memastikan Kemenangan dalam Perang Nyata

Lebih lanjut, upaya dialog diharapkan bisa mengurangi risiko kesalahpahaman dan membuka jalan bagi kerja sama di berbagai bidang seperti perubahan iklim dan kesulitan utang.

"Sesuai dugaan perjalanan ini tidak menghasilkan terobosan kebijakan tertentu, tetapi sangat berhasil dalam hal menjalin kembali kontak dan membangun hubungan," kata Yellen.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, bulan lalu juga mengunjungi Beijing, menjadi perjalanan pertama oleh diplomat top AS selama Biden menjabat. Setelah ini, diplomat untuk urusan iklim, John Kerry, dijadwalkan berkunjung ke Beijing bulan ini.

Upaya diplomatik AS yang semakin kuat ini terjadi menjelang kemungkinan pertemuan antara Biden dan Xi pada KTT G20 di New Delhi atau pertemuan Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang dijadwalkan November di San Francisco.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×