kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Yellen Desak China untuk Ikut Memerangi Perubahan Iklim


Sabtu, 08 Juli 2023 / 09:59 WIB
Yellen Desak China untuk Ikut Memerangi Perubahan Iklim
ILUSTRASI. Amerika Serikat dan China harus bekerja sama untuk memerangi ancaman perubahan iklim. Made Nagi/Pool via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen mengungkapkan, Amerika Serikat dan China harus bekerja sama untuk memerangi ancaman perubahan iklim.

Mengutip Reuters, Sabtu (8/), selama kunjungan ke Beijing, Yellen mengatakan, kerjasama sebelumnya tentang perubahan iklim antara AS dan China telah memungkinkan terobosan global seperti Perjanjian Paris 2015.

Ia menambahkan bahwa kedua pemerintah ingin mendukung pasar negara berkembang dan negara berkembang saat mereka berusaha untuk memenuhi tujuan iklim mereka. 

Baca Juga: Janet Yellen Berharap AS dan China Berkompetisi Secara Sehat Bukan Saling Menjatuhkan

"Kerja sama AS-China yang berkelanjutan dalam pendanaan iklim sangat penting," kata Yellen dalam teks yang telah disiapkan. 

"Sebagai dua penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia dan investor terbesar dalam energi terbarukan, kami memiliki tanggung jawab bersama dan kemampuan untuk memimpin."

Dia mengatakan pembiayaan untuk inisiatif semacam itu harus dikoordinasikan secara efisien dan efektif. Yellen menambahkan, dukungan Beijing untuk lembaga iklim multilateral yang ada seperti Dana Iklim Hijau dan Dana Investasi Iklim, bersama Washington dan lainnya, dapat meningkatkan dampaknya.

China adalah pasar terbesar setelah Eropa untuk dana iklim, melampaui AS karena dana di China meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 2021 menjadi US$ 46,7 miliar, menurut perusahaan riset Morningstar.

Tetapi Bank Dunia mengatakan tahun lalu China membutuhkan investasi tambahan hingga US$ 17 triliun untuk infrastruktur hijau dan teknologi di sektor listrik dan transportasi untuk mencapai target emisi karbon nol bersih pada tahun 2060, menggarisbawahi perlunya investasi swasta.

"Penting juga bagi kami untuk mendorong transisi ekonomi menuju net-zero, yang perlu menyertakan sektor swasta," kata Yellen.

Baca Juga: Mengantisipasi Dampak Pemanasan Global, Pemerintah dan Industri Harus Bekerjasama

Ia menambahkan bahwa investasi yang selaras dengan iklim harus dapat dioperasikan dengan sistem ekonomi kedua belah pihak yakni AS dan China.

Yellen mengatakan dia berharap untuk mendengar rekomendasi dari kelompok kerja pada pertemuan menteri keuangan Kelompok G20 mendatang di India, termasuk Kelompok Kerja Keuangan Berkelanjutan, yang diketuai bersama oleh Amerika Serikat dan China.

Kelompok itu dalam beberapa tahun terakhir telah mengembangkan peta jalan untuk keuangan berkelanjutan, mengadakan lokakarya tentang harga karbon dan pengungkit kebijakan non-tarif, mengembangkan kerangka kerja keuangan transisi, dan membuat berbagai rekomendasi tentang keuangan iklim, katanya.

“Ini adalah contoh yang baik dari apa yang dapat dicapai oleh kerja sama bilateral kita – dan kita harus mengembangkannya dalam forum multilateral,” katanya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×