Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Vladimir Putin bakal menyelidiki lambatnya akses dan gangguan yang terjadi pada YouTube di Rusia.
Menurut Kremlin pada hari Jumat (15/11/2024), Langkah tersebut diambil Putin setelah pejabat tinggi perfilman negara itu mengemukakan masalah tersebut kepadanya.
Melansir Reuters, para kritikus yakin YouTube sengaja diganggu oleh pihak berwenang untuk mencegah warga Rusia menonton banyak konten di sana yang mengkritik Putin dan pemerintahannya.
Rusia membantahnya. Rusia mengatakan masalah tersebut disebabkan oleh kegagalan Google untuk meningkatkan peralatan. Tuduhan ini langsung dibantah oleh perusahaan dan pakar teknologi.
Layanan pemantauan internet Rusia telah melaporkan pemadaman massal layanan hosting video daring, yang dimiliki oleh Google Alphabet, dalam beberapa bulan terakhir. Akan tetapi, regulator komunikasi Roskomnadzor pada hari Jumat mengatakan tidak mencatat adanya perubahan dalam kualitas layanan YouTube.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan masalah kecepatan terkait dengan kegagalan Google untuk mematuhi hukum Rusia dan bahwa pertanyaan teknis harus ditujukan kepada Roskomnadzor.
Baca Juga: China Menang Banyak di Rusia, Salah Satunya di Sektor ini
Google tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dilayangkan Reuters.
Menurut perusahaan riset Mediascope, YouTube digunakan oleh lebih dari 50 juta orang Rusia setiap hari. YouTube menyediakan platform penting bagi oposisi Rusia yang diasingkan dan bagi media berita independen.
Peskov mengatakan kecepatan YouTube tidak menjadi prioritas utama orang-orang di Rusia. Namun, Karen Shakhnazarov, yang telah memimpin raksasa sinema Soviet dan Rusia milik negara, Mosfilm, selama lebih dari 25 tahun, mengatakan pada hari Kamis bahwa ia telah bertemu dengan Putin dan membahas masalah tersebut.
"Menurut saya, memperlambat YouTube tidak terlalu disarankan saat ini," kata Shakhnazarov di televisi pemerintah. "Presiden mengatakan ada berbagai macam hal yang tidak menyenangkan di sana."
Google, bersama dengan perusahaan teknologi asing dan platform media sosial lainnya, telah mendapat tekanan di Rusia selama beberapa tahun, khususnya karena tidak menghapus konten yang dianggap ilegal oleh Moskow, seperti apa yang disebutnya "berita palsu" tentang perang di Ukraina.
Rusia juga sangat keberatan dengan pemblokiran saluran dan video YouTube oleh Google dari media yang disponsori negara.
Baca Juga: Rusia Terbuka untuk Perundingan Damai dengan Ukraina Jika Terjadi Hal Ini
Shakhnazarov mengatakan dia setuju bahwa ada beberapa hal buruk di YouTube, tetapi mereka yang ingin mengaksesnya dapat menghindari pembatasan dan banyak lainnya hanya menggunakan platform tersebut untuk menonton film dan konten lainnya.
"Dia mendengarkan dan berkata 'Saya akan menyelidikinya'," kata Shakhnazarov.
Tonton: Perampokan Mentega Besar-besaran di Rusia Mengungkap Ekonomi Masa Perang Putin