kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Yuan melemah, China menenangkan pasar


Jumat, 14 Agustus 2015 / 07:40 WIB
Yuan melemah, China menenangkan pasar


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yudho Winarto

BEIJING. Pelemahan nilai tukar yuan membuat Pemerintah China mengeluarkan pernyataan demi menenangkan pasar. Bank Sentral China atawa People's Bank of China (PBoC) menyatakan, pihaknya akan mempertahankan nilai tukar yuan berada di posisi stabil dan wajar.

Dalam pernyataan resmi yang diberitakan Bloomberg, Kamis (13/8), Bank Sentral China mengaku akan memposisikan nilai tukar yuan yang konsisten di pasar onshore dan offshore. Hal ini ditegaskan setelah pada Selasa lalu (11/8) China mendevaluasi nilai tukar yuan sebanyak 1,9% terhadap dollar AS. Sehari berselang, langkah devaluasi kembali dilakukan dengan porsi sebesar 1,6%.

Keputusan bank sentral mendevaluasi mata uang mereka sudah menyebabkan guncangan di pasar global. Mata uang Asia mengalami aksi jual terbesar dalam dua hari berturut-turut.

Aksi tersebut juga bisa mengancam terjadinya guncangan deflasi global. Sebab, harga-harga barang-barang ekspor dan komoditas dipastikan akan terus melorot.

Saat ini, PBoC sudah mengaplikasikan metodologi baru dalam menetapkan nilai tukar. Pelaku pasar yang berkontribusi pada nilai tukar harus mempertimbangkan level penutupan sehari sebelumnya, tingkat permintaan dan suplai mata uang asing, serta perubahan di sejumlah mata uang utama dunia.

PBoC menegaskan, tidak ada basis ekonomi untuk yuan yang mendorongnya semakin tertekan. Nah, kondisi ini tentunya akan memperbaiki kondisi nilai tukar berbasis pasar, sehingga nilai tukar yuan dengan sendirinya akan beranjak stabil.

Menurut salah seorang sumber Bloomberg, PBoC, kemarin, melakukan intervensi di pasar spot onshore melalui agen bank untuk mencegah pelemahan yuan lebih lanjut.

Devaluasi selesai?

Meski PBoC telah memberikan sinyal agar pasar menjadi tenang, sumber Reuters berbicara lain. Sumber yang ikut terlibat dalam pembuatan kebijakan devaluasi yuan menyatakan, masih ada tekanan yang kuat dari unsur Pemerintah China agar devaluasi yuan kembali dilakukan. Besaran total devaluasi yang bisa dilakukan China, menurut sumber Reuters, mencapai 10% sejak awal kebijakan ini dilakukan.

Hal ini semakin menambah kecurigaan pasar terhadap langkah besar China membuat barang-barang produksinya semakin murah di pasar global. Apalagi kini pertumbuhan ekonomi China telah berada pada posisi terburuk sejak tahun 1994.

Namun kabar tersebut langsung dibantah PBoC. Yi Gang, Wakil Gubernur People's Bank of China, seperti diberitakan Reuters menegaskan, jangan percaya omong kosong yang bilang pemerintah berharap yuan jatuh sejauh itu.

Yi menambahkan, China akan mempercepat pembukaan pasar valuta asing dan akan menarik lebih banyak investor asing dalam rangka upaya liberalisasi pasar keuangan. 




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×