kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Zelenskiy: Rusia Berpotensi Menyerang Negara Lain Jika Ukraina Kalah


Minggu, 08 Oktober 2023 / 04:20 WIB
Zelenskiy: Rusia Berpotensi Menyerang Negara Lain Jika Ukraina Kalah


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - GRANADA. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, pada hari Kamis (5/10) mengingatkan kepada seluruh tetangganya di Eropa bahwa Rusia berpotensi menyerang negara lain jika Ukraina kalah dalam perang.

Berbicara di KTT Komunitas Politik Eropa di Spanyol, Zelenskiy memprediksi Rusia dapat membangun kembali kemampuan militernya dan menyerang negara-negara lain dalam waktu lima tahun.

Atas dasar itu, Zelenskiy meminta Eropa untuk tetap memberikan dukungan kepada Ukraina. Dirinya juga yakin akan kelanjutan bantuan keuangan AS dan Eropa.

Pada pertemuan di Granada, Zelenskiy dengan emosional menggambarkan bagaimana anak-anak Ukraina di kota Kharkiv belajar di ruang-ruang bawah tanah demi menghindari serangan udara Rusia.

Baca Juga: Rusia: Tentara Inggris yang Melatih Pasukan Ukraina Bisa Jadi Target Serangan Kami

"Sampai ada sistem pertahanan udara yang sepenuhnya efektif, anak-anak tidak dapat bersekolah. Dengan menyediakan peralatan militer tambahan ke Ukraina, negara-negara Eropa dapat membantu memastikan bahwa drone, tank, atau senjata Rusia lainnya tidak akan menyerang siapa pun di Eropa," kata Zelenskiy, dikutip Reuters.

Lebih lanjut, sang presiden mengajak seluruh mitranya di Eropa untuk tidak membiarkan Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengganggu ketenangan belahan dunia lain.

"Kehadiran Rusia, militer atau proksinya di wilayah negara lain merupakan ancaman bagi kita semua. Kita harus bekerja sama untuk mendorong Rusia keluar dari wilayah negara lain," imbuhnya.

Komunitas Politik Eropa baru didirikan tahun lalu menyusul invasi Rusia ke Ukraina. Pada setiap pertemuannya, para pemimpin negara memiliki kesempatan untuk menyatakan kembali komitmen dukungan mereka terhadap Ukraina.

Baca Juga: Menhan Rusia: 335.000 Orang Telah Memasuki Dinas Militer Sejak Awal Tahun 2023

Pertemuan terbaru menjadi sangat penting di tengah gejolak yang terjadi di AS mengenai kelanjutan dukungan mereka ke Ukraina.

Perselisihan di antara mayoritas Partai Republik di DPR AS memperumit negosiasi anggaran dan mendorong Presiden Joe Biden. Saat ini muncul kebimbangan di parlemen AS mengenai kelanjutan dukungan militer ke Ukraina.

Zelenskiy mengaku prihatin, namun dirinya tetap optimistis dukungan militer dari AS tetap berlanjut.

"Situasi dengan AS cukup berbahaya, ini adalah masa yang sulit. Saya pikir AS dan Eropa akan bersama-sama dengan Ukraina dan kita akan bersama-sama keluar dari krisis ini," pungkasnya. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×