Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Menurut Presiden Ukraina Volodomyr Zelensky, lebih dari 150 warga negara Tiongkok bertempur di Ukraina bersama tentara Rusia, yang berkumpul di perbatasan Ukraina menjelang serangan musim semi.
Melansir NBC News, Zelensky mengklaim bahwa sejumlah besar warga negara Tiongkok terlibat dalam perang Presiden Rusia Vladimir Putin di negaranya pada Rabu (9/4/2025) malam.
Pemimpin Ukraina itu menggambarkan potensi keterlibatan warga negara Tiongkok sebagai eskalasi besar dan meminta dukungan Amerika Serikat dan sekutu lainnya.
"Ini harus ditanggapi dengan tanggapan yang tegas dan berprinsip," jelasnya.
Jika pemerintah Tiongkok mengetahui pengerahan pasukan tersebut, Tiongkok akan menjadi negara kedua setelah Korea Utara yang mengirim personel militer untuk membantu Kremlin dalam upayanya selama tiga tahun untuk mencaplok Ukraina.
Klaim Zelenskyy muncul saat kepala militernya mengatakan bahwa serangan baru Rusia telah dimulai di Ukraina timur.
Jenderal Oleksandr Syrskyi mengatakan bahwa pasukan Rusia telah mengintensifkan serangan di "semua arah utama," termasuk di wilayah Sumy dan Kharkiv di timur negara itu.
"Serangan ini telah dimulai," katanya menurut media Ukraina.
Baca Juga: Ini Hasil Pembicaraan Telepon selama 1 Jam antara Trump dan Zelenskiy
Serangan semacam itu akan menimbulkan pertanyaan tentang keseriusan Kremlin dalam menanggapi upaya pemerintahan Trump untuk menengahi perdamaian antara Moskow dan Kyiv dan akan merusak ketulusan pengiriman sekutu Putin, Kirill Dmitriev, ke Washington bulan ini untuk melakukan pembicaraan diplomatik.
Dmitriev adalah pejabat Kremlin paling senior yang berkunjung sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.
Tuduhan baru Zelensky muncul setelah ia mengatakan pada hari Selasa bahwa militer Ukraina telah menangkap dua warga negara Tiongkok yang bertempur dengan tentara Rusia.
Juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok Lin Jian kemudian mengatakan bahwa Tiongkok meminta warga negaranya untuk menjauh dan tidak melibatkan diri dalam konflik bersenjata.
Lin, dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, mendesak pihak-pihak terkait untuk menahan diri dari membuat pernyataan yang "tidak bertanggung jawab" dan menambahkan bahwa Beijing bukanlah pihak dalam perang dan bahwa Beijing mendukung dan telah secara aktif mempromosikan penyelesaian krisis secara damai.
Zelenskyy mengatakan awal minggu ini bahwa dua warga negara China yang ditangkap pasukannya ditemukan di wilayah Donetsk dengan dokumen pribadi, termasuk kartu bank.
Dijelaskan pula bahwa unit Rusia memiliki "lebih banyak" dari dua warga negara China.
Baca Juga: Bos NATO Desak Zelenskiy untuk Memperbaiki Hubungan dengan Trump