Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Acara tersebut, yang akan disiarkan secara daring di saluran televisi, telah menciptakan kehebohan di Taiwan setelah cuplikan lanjutannya ditayangkan daring pada bulan Juli.
Drama tersebut berfokus pada beberapa skenario yang mungkin dihadapi Taiwan pada hari-hari menjelang serangan Tiongkok. Ini termasuk keruntuhan keuangan global, aktivasi agen mata-mata Tiongkok yang menyusup, dan penduduk yang panik yang mencoba melarikan diri dari pulau tersebut.
"Tanpa kebebasan, Taiwan bukanlah Taiwan," kata aktor yang memerankan presiden Taiwan fiktif dalam pidato yang disiarkan televisi, yang mendesak persatuan setelah menyatakan perang terhadap Tiongkok, dalam cuplikan drama tersebut.
Tonton: Tidak Ada Aktivitas Militer, Tiongkok Tegaskan Tidak Akan Melunak pada Taiwan
Milton Lin, warga Taipei berusia 75 tahun, mengatakan bahwa ia bersyukur serial TV tersebut menyoroti ancaman Tiongkok.
"Ini membantu warga Taiwan untuk memahami bahwa kita sedang menghadapi musuh yang kuat yang mencoba mencaplok kita dan bagaimana kita harus waspada dengan persatuan untuk menghadapi invasi semacam itu," jelas Lin.