kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Zero Day, Drama TV Taiwan yang Diilhami dari Ketakutan Invasi dari China


Senin, 23 Desember 2024 / 11:55 WIB
Zero Day, Drama TV Taiwan yang Diilhami dari Ketakutan Invasi dari China
ILUSTRASI. Drama Zero Day membayangkan invasi Tiongkok, yang merupakan topik terlalu sensitif bagi banyak produser film dan kreator acara televisi Taiwan. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Dalam sebah video klip singkat, tampak sebuah pesawat tempur Tiongkok hilang di dekat Taiwan. Lantas Tiongkok mengirimkan segerombolan kapal dan pesawat militer untuk memblokade Taiwan saat bersiap berperang. Kepanikan terjadi di jalan-jalan Taipei.

Itu merupakan cuplikan singkat sebuah drama TV Taiwan baru yang berjudul "Zero Day". Drama ini membayangkan invasi Tiongkok, yang merupakan topik yang selama bertahun-tahun dianggap terlalu sensitif bagi banyak produser film dan kreator acara televisi Taiwan, karena takut kehilangan akses ke pasar hiburan Tiongkok yang menguntungkan.

Namun, seiring meningkatnya ancaman militer Tiongkok, termasuk pengerahan besar-besaran pasukan angkatan laut minggu lalu dan aktivitas militer harian di dekat pulau itu, drama tersebut menantang rasa ketakutan itu dengan mengangkat tema invasi Tiongkok ke Taiwan.

"Kami pikir ada kebebasan di Taiwan, tetapi dalam produksi film dan TV, kami dibatasi oleh Tiongkok di banyak level," kata Cheng Hsin Mei, showrunner di "Zero Day" seperti yang dikutip Reuters.

Tiongkok, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, merupakan pasar yang jauh lebih besar untuk film dan televisi. Artis dan aktor Taiwan populer di sana sebagian karena kesamaan bahasa dan budaya.

Baca Juga: AS Beri Lebih Banyak Bantuan Militer Terbaru untuk Taiwan, China: Amerika Bermain Api

Cheng mengatakan, kreator di Taiwan yang bebas dan demokratis, bagaimanapun, secara tidak langsung dibatasi oleh sensor negara Beijing yang kuat.

Beijing secara teratur menegur artis Taiwan yang dianggap melanggar ideologi politik Tiongkok dan mengancam akan memasukkan mereka yang tidak mau bekerja sama ke dalam daftar hitam.

Seorang sumber membisikkan kepada Reuters,Tiongkok menekan sebuah band rock Taiwan yang populer untuk membuat komentar pro-Tiongkok menjelang pemilihan presiden Taiwan awal tahun ini. Beijing membantah telah menekan kelompok Mayday.

Kantor Urusan Taiwan di Tiongkok tidak menanggapi permintaan komentar yang dilayangkan Reuters.

Bagi kru "Zero Day", menghadapi topik yang sensitif seperti itu berarti menghadapi kesulitan, mulai dari pendanaan dan pemilihan pemain hingga mencari lokasi syuting.

Cheng mengatakan lebih dari separuh kru "Zero Day" meminta untuk tetap anonim dalam daftar kru.

Dan beberapa orang termasuk seorang sutradara menarik diri dari produksi pada menit terakhir, karena khawatir hal itu dapat membahayakan pekerjaan mereka di masa mendatang di Tiongkok atau kekhawatiran tentang keselamatan keluarga mereka yang bekerja di sana.

Baca Juga: Biden Setujui Dukungan Pertahanan Senilai US$ 571 Juta Untuk Taiwan

"Kebebasan kita diperoleh dengan susah payah," kata Cheng. Dia menambahkan orang-orang tidak boleh menyerah begitu saja karena takut terhadap Tiongkok.

"Tentara Pembebasan Rakyat telah melancarkan serangan besar-besaran terhadap kita dan mereka semakin dekat," katanya. "Kita harus melihat ini secara langsung daripada berpura-pura bahwa itu tidak terjadi."

Acara tersebut, yang akan disiarkan secara daring di saluran televisi, telah menciptakan kehebohan di Taiwan setelah cuplikan lanjutannya ditayangkan daring pada bulan Juli.

Drama tersebut berfokus pada beberapa skenario yang mungkin dihadapi Taiwan pada hari-hari menjelang serangan Tiongkok. Ini termasuk keruntuhan keuangan global, aktivasi agen mata-mata Tiongkok yang menyusup, dan penduduk yang panik yang mencoba melarikan diri dari pulau tersebut.

"Tanpa kebebasan, Taiwan bukanlah Taiwan," kata aktor yang memerankan presiden Taiwan fiktif dalam pidato yang disiarkan televisi, yang mendesak persatuan setelah menyatakan perang terhadap Tiongkok, dalam cuplikan drama tersebut.

Tonton: Tidak Ada Aktivitas Militer, Tiongkok Tegaskan Tidak Akan Melunak pada Taiwan

Milton Lin, warga Taipei berusia 75 tahun, mengatakan bahwa ia bersyukur serial TV tersebut menyoroti ancaman Tiongkok.

"Ini membantu warga Taiwan untuk memahami bahwa kita sedang menghadapi musuh yang kuat yang mencoba mencaplok kita dan bagaimana kita harus waspada dengan persatuan untuk menghadapi invasi semacam itu," jelas Lin.

Selanjutnya: Bank Muamalat Optimalkan Kanal Digital Selama Libur Tahun Baru

Menarik Dibaca: Solusi Hadapi Biaya Pendidikan, Allianz Life dan Bank QNB Hadirkan Solusi Keuangan



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×