kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Digadang jalin kemitraan, Fiat Chrysler dan Renault gelar pertemuan di Perancis


Minggu, 26 Mei 2019 / 22:50 WIB
Digadang jalin kemitraan, Fiat Chrysler dan Renault gelar pertemuan di Perancis


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - MILAN. Fiat Chrysler Automobile (FIA) dan Renault, dua perusahaan mobil terkemuka dunia, dikabarkan akan menggelar pertemuan dengan dewan produsen mobil Perancis pada Senin mendatang, sebagaimana dilansir dari Reuters, Minggu (26/5).

Desas-desus kemitraan antara dua perusahaan otomotif besar ini, disinyalir hendak mengatasi tantangan elektrifikasi, regulasi emisi yang ketat, serta teknologi baru berbiaya tinggi dalam produksi produk mobil mendatang, yang diharapkan lebih otonom dan canggih.

kerjasama antara FIA dan Renault, dianalisis akan mengkombinasikan kapitalisasi market sebesar 33 miliar Euro atau sebesar US$ 37 miliar, serta total penjualan global diestimasikan berada di angka 8,7 unit.

Tak hanya itu, kerjasama keduanya akan menempati posisi tertinggi pendapatan penjualan mobil secara global, di angka 13,8 miliar secara tahunan.

Rencana kerjasama kedua perusahaan otomotif tersebut pertama kali diberitakan media massa Perancis, Le Figaro. Le Figaro menjabarkan pertemuan antara FIA dan Renault akan digelar pada Senin pagi waktu Perancis pukul 08:00 (06:00 GMT), untuk diskusi lebih dalam.

Sebagai informasi, FCA menuai profit tinggi di daratan Amerika Serikat, terutama bagian Amerika Utara dengan produk mobil jip dan truk. Namun, hal sebaliknya terjadi di Eropa. Tak hanya itu, FIA juga berhadapan dengan regulasi pengurangan karbon dioksida di Eropa yang membuat perusahaan ini makin sesak.

Sementara Renault, merupakan perusahaan pionir produsen mobil listrik, yang keberadaannya sangat kentara di pasar AS. Namun tidak terlalu signifikan dalam hal bisnis.

Kerjasama kedua dikabarkan akan menghadapi tantangan politik dan tenaga kerja, khususnya di Italia. Sebagian besar pabrik FCA di Eropa beroperasi di bawah kapasitas 50%.

Namun, menurut keterangan sumber pada Sabtu (25/5) sebagaimana dilansir dari Reuters, ikatan FIA dan Renault tidak akan menambah beban konflik yang terjadi antara Renault dengan Nissan, produsen mobil asal Jepang.

Seperti yang sudah diketahui, kemitraan Renault dan Nissan, diwarnai skandal korupsi yang dilakukan oleh Carlos Ghosn, mantan direktur Renault tahun lalu. Kini Ghosn mendekam di jeruji besi setelah dilaporkan oleh Nissan Jepang.

Kerjasama ini, dapat dikatakan menjadi pengejawantahan Direktur FCA, John Elkmann, yang ingin mengambil langkah lebih "tegas dan kreatif" untuk membangun masa depan perusahaan yang solid dan atraktif.

Elkman, yang juga merupakan anggota dinasti Agnelli Italia, yang mengontrol FIA, juga berulangkali menekankan komitmen keluarganya untuk fokus pada industri otomotif tahun ini.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×