kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Google akhirnya setuju soal hak untuk dilupakan


Jumat, 30 Mei 2014 / 12:31 WIB
Google akhirnya setuju soal hak untuk dilupakan
ILUSTRASI. Film Love, Rosie dibintangi Lily Collins dan Sam Claflin ini termasuk film dengan tema friendzone yang bakal bikin penontonnya jadi baper.


Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can

SAN FRANCISCO. Google akhirnya menerima putusan pengadilan Uni Eropa soal hak untuk dilupakan. Raksasa internet ini setuju untuk memblokir link dari sebuah situs yang berisi informasi pribadi yang sudah kadaluarsa dan merugikan seseorang dari hasil pencairan Google.

Google akan menyediakan formulir permintaan secara online mulai Jumat ini. Formulir permintaan bagi pengguna Google di Eropa ini akan meminta perusahaan Amerika menghapus sebuah link di sebuah situs yang memuat informasi pribadi yang sudah kadaluarsa dan merugikan. Namun, Google juga berharap ada pertimbangan lain antara memblokir informasi pribadi yang merugikan dengan informasi pribadi yang berkaitan dengan kepentingan umum seperti tindak pidana korupsi yang dilakukan sseorang pejabat negara.

Seperti diketahui, pada 13 Mei lalu, pengadilan Uni Eropa memerintahkan Google menghapus data pribadi yang sudah tidak relevan dan kadaluara dari hasil pencariannya. Penghapusan itu harus berdasarkan permintaan.

Sengketa ini berawal pada 2009 silam. Ketika itu, penggugat, Mario Costeja, keberatan karena namanya masih tercantum dalam hasil pencarian Google. Hasil pencarian itu merujuk pada situs di sebuah koran Spanyol tahun 1998 yang mengabarkan secara detil utang Costeja dan terpaksa menjual propertinya.

Costeja menganggap, masalah utang piutang tersebut sudah selesai dalam beberapa tahun lalu. Karena itu, pria yang berprofesi sebagai pengacara itu menilai, hasil pencarian Google mengenai dirinya sudah tidak lagi relevan.

Dia telah meminta harian Spanyol, La Vanguardia menghapus berita tersebut. Begitu juga permintaannya kepada Google. Sayangnya, kedua permintaan itu ditampik oleh La Vanguardia dan Google. Akhirnya, Costeja mengajukan gugatan kepada Badan Perlindungan Data Spanyol dengan dalih telah terjadi pelanggaran informasi pribadi atas dirinya.

Otoritas Spanyol memerintahkan Google menghapus tautan berita pada Juli 2010 itu. Google keberatan atas perintah pengadilan Spanyol itu. Akhirnya, perusahaan internet ini mengajukan banding ke Pengadilan Uni Eropa. Hakim pengadilan akhirnya mengabulkan tuntutan itu.

Google menyatakan, keputusan ini akan sangat berdampak besar bagi perusahaan-perusahaan kecil. Chief Executive Officer Google Larry Page mengingatkan, keputusan yang mengatur internet ini akan berdampak pada inovasi yang telah ada sebelumnya. 

Google juga akan membentuk sebuah komite yang berisikan para pakar untuk membahas tentang tanggung jawab pribadi. Diantaranya Chairman Google Eric Schmidt, Head of Wikipedia Jimmy Wales dan para pakar dan akademisi Eropa. "Kami ingin menjadi lebih Eropa dan berpikir dari konteks Eropa," terangnya.




TERBARU

[X]
×