kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hollande dukung Macron di pilpres putaran II


Selasa, 25 April 2017 / 14:51 WIB
Hollande dukung Macron di pilpres putaran II


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

PARIS. Presiden Perancis François Hollande menyerukan kepada rakyat negara itu untuk menolak kandidat kanan jauh Marine Le Pen dalam pemilihan presiden di putaran II mendatang. Dia meminta dan memberikan suara kepada Emmanuel Macron untuk menggantikannya sebagai presiden.

Sebelumnya, partai-partai utama yang kalah dalam pemilihan presiden Perancis putaran pertama pada Minggu (23/4) memberikan dukungan kepada calon liberal Emmanuel Macron, dan menolak calon kanan jauh, Marine Le Pen.

Dalam pernyataan yang disiarkan oleh televisi, presiden yang masa jabatannya hampir berakhir itu menyerukan kepada pemilih untuk menjatuhkan pilihan kepada Macron dalam pemilihan putaran terakhir pada 7 Mei mendatang.

"Sekarang Emmanuel Macron adalah sosok yang akan membela nilai-nilai yang menyatukan rakyat Perancis pada masa yang penting, masa yang serius bagi Eropa, dunia dan Prancis," tegas Presiden dari Partai Sosialis itu, Senin (24/4).

Dukungan partai-partai utama

Pemilihan presiden Perancis dilanjutkan ke putaran kedua karena tidak ada kandidat yang meraup suara lebih dari 50%. Peraih suara terbanyak adalah calon muda Macron dengan 23,8%, disusul calon dari Front Nasional, Marine Le Pen, yang mengantongi 21,5% total suara.

Dukungan kepada Macron juga diberikan oleh dua calon yang sudah kalah, François Fillon dari Republik dan Benoît Hamon dari Sosialis. Fillon, yang memperoleh 19,9% suara, mengatakan, sekarang tidak ada pilihan lain kecuali tidak memilih calon kanan jauh.

Adapun Hamon, yang hanya memperoleh 6,4% suara, mengatakan, para pemilih harus menjauhkan Le Pen sebagai seorang musuh republik dari kekuasaan.

Namun, Le Pen kembali menyerang Macron dengan menyebutnya sebagai seorang yang lemah karena kebijakan-kebijakannya tentang antiterorisme. Dikatakan Le Pen, Macron tidak mempunyai program untuk melindungi rakyat Perancis dari serangan terorisme. Sementara Le Pen dikenal sebagai kandidat yang menentang kebijakan menerima pendatang asing ke Perancis.

(Glori Wadrianto)




TERBARU

[X]
×