kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini isi email Trump Jr yang bikin heboh pasar


Rabu, 12 Juli 2017 / 08:05 WIB
Ini isi email Trump Jr yang bikin heboh pasar


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

NEW YORK. Pasar finansial Amerika Serikat (AS) tadi malam sempat heboh. Kehebohan ini bersumber pada email Donald Trump Jr. Trump Jr merilis sejumlah email pada masa kampanye pemilihan presiden tahun lalu.

Trump Jr merilis rentetan email ini setelah The New York Times meminta komentar dan konfirmasi sebelum menerbitkan berita. Trump Jr merilis email-email ini pada akun Twitter-nya.

Seorang mantan rekan bisnis Donald Trump dihubungi oleh pejabat senior pemerintah Rusia dan menawarkan informasi negatif tentang Hillary Clinton. Ini merupakan bagian dari dukungan resmi Rusia kepada Trump.

Email dengan tanggal 3 Juni ini merupakan awal dari pertemuan Trump Jr dengan seorang pengacara dari Rusia pada 9 Juni 2016. "Dokumen ini akan memberatkan Hillary dan akan sangat berguna untuk ayahmu," ungkap email yang ditulis oleh perantara Rob Godlstone ini. 

Email ini mengungkapkan bahwa ada informasi tingkat tinggi dan sensitif. "Tapi ini adalah bagian dari Rusia dan pemerintah Rusia mendukung Trump," lanjut tulisan dalam email yang dirilis Trump Jr.

Trump Jr membalas email ini dalam hitungan menit. "Jika benar, saya akan senang mendengarnya," balas Trump Jr. Dia mengatakan akan membawa serta Paul Manafort yang merupakan kepala kampanye Trump serta Jared Kushner, menantu Donald Trump.

Email ini menjadi konfirmasi bahwa tim Trump menghadiri pertemuan untuk mendapatkan informasi sensitif dari Rusia. Pertemuan dengan pengacara Rusia, Natalia Veselnitskaya digelar di lantai 25 Trump Tower pada 9 Juni 2016, satu lantai di bawah kantor Presiden AS yang menjabat saat ini Donald Trump.

Saat ini, pejabat AS tengah menginvestigasi tuduhan bahwa Rusia mencampuri proses pemilihan presiden AS. Departemen Kehakiman AS, Senate Intelligence Committees tengah menyelidiki apakah tim Presiden Trump berkolusi dengan pemerintah Rusia pada pemilihan tahun lalu.

Informasi negatif tentang Hillary Clinton yang dijanjikan masih belum terang. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa beredarnya ribuan email Democratic National Committee merupakan hasil peretasan komputer Rusia.




TERBARU

[X]
×