kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jepang dilanda krisis kripik kentang


Senin, 17 April 2017 / 08:27 WIB
Jepang dilanda krisis kripik kentang


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yudho Winarto

TOKYO. Permintaan camilan kripik kentang (potato chip) di Jepang naik pesat. Harganya bahkan naik hingga enam kali lipat dari harga normal. Hal tersebut terjadi pasca perusahaan makanan ringan Jepang, Calbee Inc, menghentikan penjualan sejumlah merek kripik yang paling populer itu.

Saat ini, satu bungkus produk Calbee rasa pizza dijual seharga 1.250 atau setara US$ 12 per bungkus. Padahal saat normal, harga produk ini hanya berkisar 200.

Lonjakan harga camilan tersebut terjadi pasca Calbee mengumumkan akan menghentikan untuk sementara waktu produksi 15 jenis produk kripik kentangnya, karena hasil tanam kentang di Hokkaido, buruk. Tahun lalu, kawasan ini dilanda angin topan yang menyebabkan tanaman banyak yang rusak.

Keripik kentang adalah makanan terpopuler kedua di Jepang. Adapun Calbee merupakan penguasa 73% pangsa pasar di Jepang. Dampak dari pengumuman Calbee tersebut diprediksi akan merambat bagi sejumlah restoran cepat saji yang menghidangkan kentang sebagai menu utama. Rie Makuuchi, juru bicara Calbee menyayangkan kebijakan ketat Jepang soal kentang impor.




TERBARU

[X]
×