kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,95   -19,57   -2.09%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jerman dan Prancis kembali melanjutkan penggunaan vaksin AstraZeneca


Jumat, 19 Maret 2021 / 07:59 WIB
Jerman dan Prancis kembali melanjutkan penggunaan vaksin AstraZeneca
ILUSTRASI. Jerman, Prancis, dan negara-negara Eropa lainnya mengumumkan rencana untuk melanjutkan penggunaan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca. REUTERS/Peter Cziborra


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - AMSTERDAM/LONDON. Jerman, Prancis, dan negara-negara Eropa lainnya mengumumkan rencana untuk melanjutkan penggunaan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca pada hari Kamis (18/3/2021).

Langkah ini dilakukan setelah regulator Uni Eropa dan Inggris meningkatkan kepercayaan pada suntikan tersebut, dengan mengatakan bahwa manfaat AstraZeneca lebih besar daripada risikonya.

Melansir Reuters, adanya laporan mengenai kasus pembekuan darah otak yang langka telah mendorong lebih dari selusin negara untuk menangguhkan penggunaan suntikan ini. Kondisi tersebut menjadi tantangan terbaru atas ambisi AstraZeneca untuk memproduksi "vaksin untuk dunia".

European Medicines Agency (EMA) telah melakukan penyelidikan terhadap 30 kasus kelainan darah yang tidak biasa pasca penggunaan vaksin AstraZeneca. Hasilnya adalah bahwa manfaat vaksin dalam melindungi orang dari kematian atau rawat inap terkait virus corona lebih besar daripada kemungkinan risikonya. 

Baca Juga: BPOM tegaskan belum rekomendasikan penggunaan vaksin AstraZeneca, ini alasannya

Meski demikian, hasil penyelidikan juga menunjukkan, ada kaitan antara pembekuan darah di otak dan suntikan vaksin yang tidak bisa dikesampingkan secara definitif.

“Ini adalah vaksin yang aman dan efektif,” direktur EMA Emer Cooke mengatakan dalam sebuah pengarahan. "Jika itu saya, saya akan divaksinasi besok."

Jerman mengatakan akan melanjutkan pemberian vaksin AstraZeneca mulai Jumat pagi. Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan pihaknya menangguhkan vaksin karena kehati-hatian adalah tindakan yang tepat sampai pengelompokan jenis trombosis yang sangat langka ini diperiksa.

Baca Juga: Kasus penggumpalan darah kecil, Kemenkes pastikan tetap gunakan vaksin AstraZeneca




TERBARU

[X]
×