kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jia Yueting: Sang miliarder video streaming (1)


Selasa, 19 Januari 2016 / 14:00 WIB
Jia Yueting: Sang miliarder video streaming (1)


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Tri Adi

Booming internet di China terus melahirkan miliarder baru. Terbaru, ada Jia Yueting yang tersohor sebagai miliarder pendiri situs online video streaming. Mengawali karier sebagai karyawan TI, Jia mendirikan situs online Leshi TV pada tahun 2004. Situs online video streaming ini terus membesar hingga pundi-pundi harta Jia mencapai US$ 7,7 miliar atau orang terkaya ke-17 di daratan China. Tak puas, Jia ingin melampaui popularitas pendiri Tesla, Elon Musk.

Dua tahun terakhir, nama Jia Yueting cukup fenomenal dalam pergerakan peringkat orang kaya China versi Forbes. Media yang merekam kekayaan para miliarder itu menempatkan Jia di peringkat 78 pada tahun 2014. Tak disangka, nama Jia langsung menyodok ke posisi 17 orang terkaya di China pada tahun 2015.

Pundi-pundi kekayaan Jia yang mencapai US$ 7,7 miliar membawa namanya terbang di antara jajaran miliarder tersohor di Negeri Tirai Bambu. Di daftar peringkat orang kaya dunia, Jia menduduki peringkat ke-557.

Siapa dia? Jia adalah pendiri Leshi Internet Information & Technology Beijing atau lebih dikenal dengan nama Leshi TV. Leshi TV merupakan salah satu situs video online paling populer di China.

Situs www.latimes.com menyebut, Jia suka meniru selera fesyen pendiri Apple Inc Steve Jobs. Tapi, Jia sering membual dengan mengklaim bahwa perusahaannya telah melampaui Apple di beberapa bidang seperti desain, hardware, dan model bisnis.

Kesuksesan Jia membesarkan Leshi TV pun kerap disebut sebagai "Netflix China". Meski mengawali sukses di bisnis TV online atau video streaming, Jia kini telah membawa Leshi Internet menjadi perusahaan yang menggarap bisnis ponsel pintar, sepeda, hingga mobil listrik.

Beberapa media China mengungkapkan profil Jia dengan kisah yang terdengar aneh tapi umum dialami orang kaya China. Lahir dari keluarga sederhana di Provinsi Shanxi pada tahun 1973 silam, Jia merupakan anak ketiga dari seorang guru dan ibu rumah tangga.

Beken sebagai miliarder bisnis internet, Jia mengawali karier dengan bekerja sebagai staf TI di biro pajak daerah pada pertengahan tahun 1990. Namun Jia tak betah kerja kantoran. Melepas status pegawai, Jia mulai merintis serangkaian bisnis, mulai dari batubara hingga ponsel.

Hingga akhirnya Jia mendirikan Leshi TV pada tahun 2004. Salah satu divisi bisnis Leshi TV yakni Le Vision Pictures. Divisi bisnis film streaming ini dijalankan orang kepercayaan Jia yakni Zhang Zhao yang bekerjasama dengan sutradara China Zhang Yimou.

Model bisnis Leshi TV terbukti sukses. Skemanya, perusahaan ini bertugas mendistribusikan film-film Hollywood yang dinilai laris di pasar. Misal, The Expendables 2.

Dengan jumlah penduduk jumbo, kapitalisasi pasar Leshi TV terus membesar seiring pertumbuhan bisnisnya. Saat ini, market cap Leshi TV mencapai US$ 15 miliar. Jia pun sukses mendorong pertumbuhan bisnis Leshi TV dengan mencatatkan pendapatan yang terus tumbuh tinggi dalam tiga tahun terakhir.

Pendapatan Leshi TV meloncat dari US$ 181 juta pada tahun 2012 menjadi US$ 1,6 miliar pada tahun 2015. Catatan itu sejalan dengan diversifikasi bisnis yang dilakukan Jia ke smart TV dan ponsel pintar.

Tidak cuma tumbuh secara organik, Jia menghebohkan dunia bisnis dengan menyatakan diri masuk ke bisnis mobil listrik pada tahun 2014. Tak tanggung-tanggung, Jia berambisi menggilas popularitas Elon Musk sebagai penemu mobil listrik Tesla.

"Leshi akan mengerjakan proyek super electric eco system yang akan mendefinisikan ulang mobil listrik dan membuat produk yang lebih baik daripada buatan perusahaan barat," tulis Jia di akun mikroblog Sina Weibo seperti dikutip Forbes.

Di akhir 2015, Jia menjawab keraguan semua orang tentang sepak terjangnya di bisnis mobil listrik. Jia meminta izin Pemerintah Nevada untuk membangun pabrik mobil listrik di bawah bendera Faraday Future. Jia membenamkan investasi US$ 1 miliar di Faraday Future. Pabrik itu menyerap 4.500 pegawai.     

(Bersambung)




TERBARU

[X]
×