kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45911,12   -12,37   -1.34%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus MH 370 bisa memukul perekonomian Malaysia


Rabu, 02 April 2014 / 14:07 WIB
Kasus MH 370 bisa memukul perekonomian Malaysia
ILUSTRASI. AW Restoran hadirkan menu terbaru bernama Korean Bibimbap Mixbowl dan Durian Balls (Dok/AW Restoran)


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KUALA LUMPUR. Perekonomian Malaysia diprediksi akan terkena dampak serius atas hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH 370. Pasalnya, banyak turis asing yang menghindari untuk berwisata ke Malaysia pasca kejadian tersebut.

"Pukulan bagi perekonomian Malaysia cukup besar dengan adanya kasus ini," jelas Matthew Circosta, analis Moody's Analytics.

Asal tahu saja, data yang dirilis World Travel and Tourism Council menunjukkan, total kontribusi pendapatan dari turis asing ke Produk Domestik Bruto Malaysia hampir mencapai 16% dan 14% penciptaan lapangan kerja di 2012.

Menurut Circosta, banyak pelancong yang saat ini sudah menghindari Malaysia, khususnya setelah penanganan kasus MH 370 mendapat banyak kritikan dari China. Bahkan ada sejumlah laporan yang menunjukkan, beberapa agensi perjalanan di China sudah menghentikan penjualan tiket penerbangan ke Malaysia.

Pada 8 Maret lalu, pesawat Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines menghilang secara misterius dari layar radar sipil, kurang dari satu jam pesawat lepas landas dari Kuala Lumpur. Hingga saat ini, masih tidak jelas apa penyebab hilangnya pesawat. Sekitar dua per tiga dari penumpang pesawat tersebut berkewarganegaraan China.

Menurut Krystal Tan, ekonom Capital Economics, turis China sendiri merupakan kunci utama dari pertumbuhan industri turism Malaysia. Dia merilis data bahwa kunjungan ke Malaysia rata-rata naik 16,7% dalam tiga tahun terkahir.

Sejumlah perusahaan yang berhubungan dengan travel seperti Malaysia Airline System, AirAsia dan Malaysia Airport Holdings, juga akan turut terpukul.

"Kami mengestimasi akan adanya penurunan yang cukup signifikan terkait kunjungan turis asing ke Malaysia. Maskapai Malaysia bukan sektor yang dapat dilirik untuk investasi dalam enam bulan ke depan," jelas UOB KayHian.

Di tengah proses pencarian pesawat yang hilang, pemerintah malaysia sudah menghentikan promosi kampanye Visit Malaysia Year. Meski demikian, 200 even yang berasosiasi dengan kampanye tersebut masih berjalan sesuai rencana.

Berdasarkan laporan Credit Suisse pada Februari, promosi Visit Malaysia Year sebelumnya yang dilakukan pada 2007, 1994, dan 1990 berhasil mengerek tingkat kedatangan turis asing mencapai 19%, 11%, dan 54%.  





TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×