kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Membesarkan bisnis lumbung padi hingga intermoda (2)


Rabu, 18 Juli 2018 / 16:06 WIB
Membesarkan bisnis lumbung padi hingga intermoda (2)
ILUSTRASI. FENOMENA - Johnelle Hunt


Reporter: Galvan Yudistira, Rizki Caturini | Editor: Tri Adi

Mereka mengikuti saran tersebut dan inilah awal perusahaan truk J.B Hunt Transport Services terbentuk. Perusahaan ini menjelma menjadi diler beras terbesar di negaranya kala itu. Bisnis mereka terus berkembang hingga truk bertambah menjadi 35 truk.

Tidak lama setelahnya perusahaan angkutan truk beralih ke trailer. Pada tahun pertama beroperasi, perusahaannya menderita kerugian hingga US$ 19.000. Akuntan mereka sempat mengatakan untuk menutup saja bisnis ini karena dianggap tidak menguntungkan. "Tapi kami terus berusaha untuk menjalankannya," katanya Johnelle.

Kemudian mereka memutuskan untuk mencatatkan perusahaan di bursa saham pada tahun 1983. Sebelum go public, perusahaan ini telah memiliki 44 pemegang saham. Setelah menjadi perusahaan terbuka tidak banyak hal berubah, hanya ada tambahan harga saham perusahaan di bursa saham. Kemudian di tahun 1989 J.B Hunt memasuki bisnis intermoda, bekerjasama dengan perusahaan kereta antarnegara di Amerika Utara untuk menjalankan layanan tersebut.

Bisnis ini menjadi paling menguntungkan bagi J.B Hunt Transport. Pada separuh pertama tahun 2017, bisnis intermoda berkontribusi hingga 64% dari total pendapatan operasional perusahaan dan berkontribusi hingga separuhnya untuk pendapatan perusahaan itu.

Pasangan ini juga mengembangkan sejumlah proyek seperti membangun tambang batu di Arkansas dan Honduras serta mengoperasikan rig pengeboran.Pasangan ini dalam perjalanan bisnisnya juga memiliki sejumlah bisnis lain seperti bisnis produksi beton dan juga bisnis bernama The Pinnacle Group.

Posisi Johnelle di perusahaan semakin besar ketika suaminya meninggal pada Desember 2006. Sebelum Johnelle memposisikan diri sebagai sekretaris perusahaan dan manajer keuangan. Sontak setelah ditinggalkan suaminya, Johnelle mengambilalih seluruh peran sebagai pengembangan bisnis dan manajer di perusahaan tersebut.

Beban berat ditanggung Johnelle lantaran 500 keluarga bergantung padanya, dari perusahaan yang dia dan suaminya jalankan. "Saya tahu pekerjaan saya akan menjadi apa. Saya hanya masih melaksanakan mimpinya,' ujar Johnelle.

(Bersambung)




TERBARU

[X]
×