kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saat Putin meringankan beban utang Venezuela


Kamis, 16 November 2017 / 09:01 WIB
Saat Putin meringankan beban utang Venezuela


Sumber: money.cnn | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - CARACAS. Pemerintah Venezuela saat ini bisa bernapas lega. Pasalnya, Rusia baru saja memberikan bantuan yang cukup besar bagi Venezuela untuk melunasi utangnya. Ini menjadi sinyal teranyar bahwa kedua negara semakin memperdalam hubungan setelah Pemerintahan Donald Trump menekan Venezuela.

Pada Rabu (15/11) malam, Kremlin mengumumkan bahwa pihaknya telah menyepakati restrukturisasi utang senilai US$ 3,15 miliar atas utang yang dipinjam Venezuela kepada Moscow. Menteri Keuangan Rusia memperpanjang waktu pembayaran utang tersebut hingga sepuluh tahun ke depan.

Belum jelas apakah nilai itu merupakan nilai total utang Venezuela kepada Rusia. Salah satu analisis yang dipublikasikan oleh Harvard Law Roundtable dari September lalu menulis jumlah total utang Venezuela mencapai US$ 9 miliar. Namun, pemerintah Venezuela tidak memberikan klarifikasinya.

Keringanan pembayaran utang ini merupakan suatu kelegaan besar bagi Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Badan pemeringkat internasional AS, seperti S&P Global, mengumumkan Venezuela dan perusahaan minyak milik negara PDVSA, default atau gagal bayar pada pekan ini.

Di luar dari adanya bantuan dari Rusia, masalah utang Venezuela tidak akan selesai dalam jangka pendek. Diketahui, Venezuela juga berutang US$ 60 miliar kepada pemegang saham. Sedangkan bank sentral negara ini hanya memiliki cadangan devisa US$ 9,6 miliar. Cadangan devisa Venezuela memang semakin menipis beberapa tahun terakhir karena membayar utang-utang mereka.

Default dapat menyebabkan masalah besar yang akan memperburuk masalah kemanusiaan Venezuela.

Namun, untuk saat ini, Presden Vladimir Putin terus mempermudah hidup Maduro. Sepertinya, China yang notabene merupakan kreditur utama Venezuela, tidak lagi tertarik untuk memberikan Maduro lebih banyak uang lagi.

Pada Oktober lalu, Putin dan Maduro bertemu di Moscow. Pengamat politik menilai investasi Putin ini sebagai upayanya untuk membangun pengaruh di Amerika Latin.




TERBARU

[X]
×