kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

10 Aturan Stoik dalam Membangun Kekayaan


Rabu, 27 November 2024 / 23:21 WIB
10 Aturan Stoik dalam Membangun Kekayaan
ILUSTRASI. Ilustrasi orang sukses. Bagaimana Stoisisme dapat membuat Anda kaya, sebuah filsafat kuno memberikan peta jalan menuju kesuksesan finansial


Sumber: New Trader U | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Filsafat Stoisisme, yang menekankan kebijaksanaan, pengendalian diri, dan kebajikan, menawarkan pandangan berharga dalam membangun kekayaan yang tahan lama. 

Dengan menerapkan prinsip-prinsip Stoik dalam kehidupan finansial, kita dapat mengembangkan pola pikir yang mendukung pengambilan keputusan yang bijak, ketangguhan, dan kesuksesan jangka panjang.  

Pendekatan Stoik terhadap kekayaan bukan tentang menjadi kaya secara instan atau menimbun harta demi harta itu sendiri. 

Baca Juga: Stoisisme di Kehidupan, Baca Referensinya dari 4 Buku Ini!

Fokusnya adalah pada pengembangan karakter dan kebiasaan yang memungkinkan kita menciptakan dan mempertahankan stabilitas finansial sambil menjalani hidup yang bermakna. 

Berikut 10 aturan Stoik yang bisa membimbing kita dalam mengejar kekayaan.  

1. Fokus pada Hal yang Bisa Anda Kendalikan
 
Prinsip utama Stoisisme adalah menyadari bahwa kita hanya bisa mengendalikan tindakan dan keputusan kita, bukan peristiwa eksternal. Dalam membangun kekayaan, fokuslah pada hal-hal yang dapat kita pengaruhi, seperti kemampuan menghasilkan, kebiasaan belanja, dan pilihan investasi.  

Dengan mengarahkan energi pada hal-hal yang dapat dikendalikan, kita dapat menghindari stres dan kecemasan akibat faktor di luar kendali. Pola pikir ini mendorong kita untuk mengambil langkah proaktif dalam memperbaiki situasi finansial.  

2. Utamakan Kebajikan, Bukan Kekayaan

Stoik memandang kekayaan sebagai hal yang diinginkan tetapi bukan syarat utama untuk hidup bahagia. Mereka menekankan pentingnya kebajikan, seperti kebijaksanaan, keadilan, keberanian, dan pengendalian diri.  

Baca Juga: Rumah Tangga Baru Wajib Punya Rekening Bersama, Ini Alasannya!

Dalam mengejar kekayaan, kita harus menjaga integritas dan tidak mengorbankan nilai-nilai demi keuntungan finansial. Dengan menjunjung kebajikan di atas kekayaan, kesuksesan ekonomi kita akan dibangun di atas perilaku etis dan pertumbuhan pribadi.  

3. Hidup di Bawah Kemampuan Anda
 
Frugalisme adalah prinsip penting dalam Stoisisme dan kunci membangun kekayaan dari waktu ke waktu. Dengan hidup di bawah kemampuan dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu, kita dapat menciptakan surplus pendapatan untuk diinvestasikan.  

Kebiasaan ini memerlukan disiplin dan kemampuan membedakan antara kebutuhan nyata dan keinginan semata. Gaya hidup sederhana dan kepuasan dengan apa yang dimiliki membantu mengurangi stres finansial serta meningkatkan kapasitas untuk menabung dan berinvestasi.  

4. Investasikan pada Keterampilan Anda

Stoik menekankan pentingnya pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan diri. Menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk meningkatkan keterampilan adalah strategi efektif dalam membangun kekayaan.  

Baca Juga: Para miliarder yang murah hati di 2019: Warren Buffett sumbang US$ 3,6 miliar

Keterampilan yang berharga dapat meningkatkan potensi penghasilan dan membuka peluang baru. Ini bisa melalui pendidikan tambahan, proyek menantang di tempat kerja, atau memulai usaha sampingan.  

5. Latih Visualisasi Negatif
 
Visualisasi negatif adalah teknik Stoik yang melibatkan membayangkan skenario terburuk untuk mempersiapkan diri secara mental. Dalam konteks keuangan, ini bisa berarti mempertimbangkan kemungkinan kehilangan pekerjaan, penurunan pasar, atau pengeluaran tak terduga.  

Dengan mengantisipasi hambatan, kita dapat menyusun rencana cadangan dan mengambil keputusan yang lebih bijaksana tentang manajemen risiko. Latihan ini juga membantu kita menghargai apa yang dimiliki, bahkan saat menghadapi tantangan finansial.  

6. Pikirkan Jangka Panjang
 
Stoik menghargai kesabaran dan penundaan kepuasan. Perspektif jangka panjang sangat penting dalam investasi dan pembangunan kekayaan.  

Baca Juga: Warren Buffett Ungkap Rahasia Mencegah Konflik Keluarga dalam Pembagian Warisan

Alih-alih mengejar keuntungan jangka pendek atau membuat keputusan impulsif, fokuslah pada pengembangan portofolio yang terdiversifikasi dengan baik dan bertahan melalui fluktuasi pasar. 

Pendekatan ini memungkinkan kita memanfaatkan pertumbuhan berlipat ganda dan menghindari jebakan investasi emosional.  

7. Kendalikan Emosi Anda
  

Stoisisme mengajarkan kita untuk mengelola emosi dan tetap rasional dalam menghadapi tantangan. Ini sangat penting saat membuat keputusan finansial, karena emosi sering kali menyesatkan.  

Dengan latihan refleksi diri, mindfulness, dan logika, kita dapat mengendalikan reaksi emosional serta menghindari tindakan impulsif yang dapat merugikan kesejahteraan finansial.  

8. Proaktif dalam Menciptakan Peluang

Stoik percaya pada inisiatif dan membentuk kehidupan sendiri. Dalam membangun kekayaan, ini berarti aktif mencari dan menciptakan peluang untuk pertumbuhan dan kemajuan.  

Baca Juga: Warren Buffett Donasikan Rp18 Triliun Saham Berkshire Hathaway untuk Yayasan Keluarga

Ini bisa melibatkan membangun jaringan, mengambil tanggung jawab tambahan di tempat kerja, atau memulai usaha baru.  

9. Latih Rasa Syukur

Rasa syukur adalah tema sentral dalam Stoisisme dan berpengaruh besar pada kehidupan finansial. Dengan menghargai apa yang dimiliki, kita dapat merasa lebih puas dan mengurangi dorongan untuk selalu menginginkan lebih.  

Hal ini membantu kita membuat keputusan finansial yang lebih bijak, dengan fokus pada kebutuhan nyata dibandingkan keinginan sesaat.  

10. Belajar dari Orang Lain

Stoik mengakui nilai belajar dari mentor, panutan, dan orang-orang dengan pengalaman lebih. Dalam membangun kekayaan, mencari kebijaksanaan dari orang lain sangat bermanfaat.  

Kita bisa berkonsultasi dengan profesional keuangan, belajar dari investor sukses, atau bergabung dengan komunitas yang mendukung pertumbuhan pribadi dan pendidikan finansial.  

Baca Juga: 10 Negara Tertua di Dunia: Ada Ethiopia Hingga India

Studi Kasus

Claudia dulu selalu kesulitan mengelola keuangannya. Hidup dari gaji ke gaji, ia merasa stres tentang uang. Suatu hari, ia menemukan artikel tentang Stoisisme dan penerapannya dalam membangun kekayaan. 

Tertarik, Claudia mulai membaca lebih banyak dan menerapkan prinsip-prinsip Stoik dalam hidupnya.  

Dengan fokus pada hal yang bisa dia kendalikan, Claudia membuat anggaran dan memotong pengeluaran. 

Dia juga mulai berinvestasi pada keterampilan, mengikuti kursus daring untuk meningkatkan daya saing. Seiring waktu, situasi keuangannya membaik, dan ia dapat menyusun portofolio investasi yang kuat.  

Baca Juga: 10 Negara tertua di dunia, salah satunya juga merupakan negara terkecil

Kesimpulan  

Pendekatan Stoik terhadap kekayaan menekankan kebijaksanaan, pengendalian diri, dan kebajikan. 

Dengan menerapkan 10 aturan ini, kita dapat membangun pola pikir dan kebiasaan untuk menciptakan kekayaan yang bertahan lama. K

ekayaan bukanlah tujuan akhir, melainkan alat untuk menjalani hidup yang bermakna.

Selanjutnya: Warren Buffett Ungkap Rahasia Mencegah Konflik Keluarga dalam Pembagian Warisan

Menarik Dibaca: Pemerintah Turunkan Harga TIket Pesawat Domestik 10% Selama Periode Nataru



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×