Sumber: New Trader U | Editor: Noverius Laoli
9. Latih Rasa Syukur
Rasa syukur adalah tema sentral dalam Stoisisme dan berpengaruh besar pada kehidupan finansial. Dengan menghargai apa yang dimiliki, kita dapat merasa lebih puas dan mengurangi dorongan untuk selalu menginginkan lebih.
Hal ini membantu kita membuat keputusan finansial yang lebih bijak, dengan fokus pada kebutuhan nyata dibandingkan keinginan sesaat.
10. Belajar dari Orang Lain
Stoik mengakui nilai belajar dari mentor, panutan, dan orang-orang dengan pengalaman lebih. Dalam membangun kekayaan, mencari kebijaksanaan dari orang lain sangat bermanfaat.
Kita bisa berkonsultasi dengan profesional keuangan, belajar dari investor sukses, atau bergabung dengan komunitas yang mendukung pertumbuhan pribadi dan pendidikan finansial.
Baca Juga: 10 Negara Tertua di Dunia: Ada Ethiopia Hingga India
Studi Kasus
Claudia dulu selalu kesulitan mengelola keuangannya. Hidup dari gaji ke gaji, ia merasa stres tentang uang. Suatu hari, ia menemukan artikel tentang Stoisisme dan penerapannya dalam membangun kekayaan.
Tertarik, Claudia mulai membaca lebih banyak dan menerapkan prinsip-prinsip Stoik dalam hidupnya.
Dengan fokus pada hal yang bisa dia kendalikan, Claudia membuat anggaran dan memotong pengeluaran.
Dia juga mulai berinvestasi pada keterampilan, mengikuti kursus daring untuk meningkatkan daya saing. Seiring waktu, situasi keuangannya membaik, dan ia dapat menyusun portofolio investasi yang kuat.
Baca Juga: 10 Negara tertua di dunia, salah satunya juga merupakan negara terkecil
Kesimpulan
Pendekatan Stoik terhadap kekayaan menekankan kebijaksanaan, pengendalian diri, dan kebajikan.
Dengan menerapkan 10 aturan ini, kita dapat membangun pola pikir dan kebiasaan untuk menciptakan kekayaan yang bertahan lama. K
ekayaan bukanlah tujuan akhir, melainkan alat untuk menjalani hidup yang bermakna.