Sumber: New Trader U | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Keputusan finansial kita sehari-hari, sekecil apa pun, dapat berdampak besar pada kesehatan finansial jangka panjang kita.
Perbedaan antara kesulitan finansial dan kesuksesan sering kali bergantung pada serangkaian kebiasaan yang menghambat atau membantu pertumbuhan kekayaan dan kemakmuran kita.
Dalam artikel ini, kita akan membahas sepuluh kebiasaan finansial penting dan membandingkan perilaku mereka yang berjuang secara finansial dengan mereka yang membangun kekayaan.
Dengan memahami dan mengadopsi kebiasaan-kebiasaan ini, Anda dapat mengambil langkah-langkah signifikan untuk meningkatkan masa depan finansial Anda.
1. Bayar Diri Anda Sendiri Terlebih Dahulu
Kebiasaan Buruk: Membayar Semua Tagihan Sebelum Menabung
Banyak orang terjebak dalam memprioritaskan semua pengeluaran mereka sebelum menyisihkan tabungan.
Pendekatan ini sering kali menyebabkan hidup pas-pasan, tanpa ada yang tersisa untuk ditabung di akhir bulan. Ini adalah siklus yang membuat stres yang tidak menyisakan ruang untuk pertumbuhan atau keamanan finansial.
Baca Juga: Boros dalam 5 Hal Ini Akan Menjadikan Seseorang Terjebak di Kelas Menengah
Lebih buruk lagi, banyak orang memiliki penghasilan yang hampir tidak cukup untuk membayar tagihan mereka. Anda harus memperoleh penghasilan lebih banyak atau mengurangi pengeluaran untuk keluar dari siklus pas-pasan ini.
Kebiasaan Kaya: Menabung 10%-20% dari Pendapatan Terlebih Dahulu
Orang yang cerdas mengelola keuangan mempraktikkan kebiasaan "membayar diri sendiri terlebih dahulu." Ini berarti secara otomatis menyisihkan 10%-20% dari pendapatan mereka untuk ditabung sebelum membayar pengeluaran lainnya.
Dengan memperlakukan tabungan sebagai pengeluaran yang tidak dapat dinegosiasikan, mereka memastikan pertumbuhan kekayaan mereka yang konsisten.
Baca Juga: Jalankan 10 Disiplin Ini Agar Menjadi Kaya
Bahkan memulai dengan jumlah kecil dapat membuat perbedaan yang signifikan dari waktu ke waktu. Untuk membuat kebiasaan ini mudah dilakukan, pertimbangkan untuk mengatur transfer otomatis ke rekening tabungan pada hari gajian.
2. Kelola Utang dengan Bijaksana
Kebiasaan Buruk: Mengumpulkan Utang Berbunga Tinggi
Mengumpulkan utang berbunga tinggi, seperti saldo kartu kredit atau pinjaman gajian, dapat menjadi spiral kematian finansial. Suku bunga yang tinggi membuat sulit untuk melunasi pokoknya, yang menyebabkan efek bola salju di mana utang tumbuh lebih cepat daripada kemampuan seseorang untuk membayarnya.
Kebiasaan ini tidak hanya menguras sumber daya keuangan tetapi juga menciptakan tekanan psikologis yang signifikan.
Kebiasaan Kaya: Menghindari Utang Buruk dan Pelunasan Cepat
Mereka yang membangun kekayaan memahami perbedaan antara utang baik (seperti hipotek atau pinjaman bisnis yang dapat meningkatkan kekayaan bersih) dan utang buruk (utang konsumen berbunga tinggi). Mereka menghindari utang yang tidak perlu dan fokus untuk segera melunasi kewajiban berbunga tinggi.
Baca Juga: Belum Terlambat, Ini 6 Tips Sukses dan Menjadi Kaya Setelah Usia 50
Strategi yang dapat dilakukan antara lain metode longsor utang (melunasi utang berbunga tertinggi terlebih dahulu) atau metode bola salju utang (melunasi utang terkecil terlebih dahulu untuk kemenangan psikologis). Bebas utang memberikan kebebasan finansial dan membuka peluang untuk membangun kekayaan.
3. Bangun Dana Darurat
Kebiasaan Buruk: Tidak Ada Tabungan untuk Pengeluaran Tak Terduga
Pengeluaran tak terduga dapat menggagalkan kemajuan finansial tanpa dana darurat dan sering kali menyebabkan lebih banyak utang. Perbaikan mobil, tagihan medis, atau kehilangan pekerjaan dapat dengan cepat menjadi bencana finansial jika tidak ada jaring pengaman.
Kebiasaan Kaya: Mempertahankan Biaya Hidup 3-6 Bulan
Individu yang stabil secara finansial memprioritaskan membangun dan memelihara dana darurat yang mencakup biaya hidup 3-6 bulan. Dana ini memberikan ketenangan pikiran dan stabilitas keuangan, sebagai penyangga terhadap ketidakpastian hidup.
Baca Juga: Baby Boomer Generasi Terkaya yang Pernah Ada, Siapa Generasi yang Jadi Pecundang?
Dana ini mencegah kebutuhan untuk bergantung pada utang berbunga tinggi selama krisis. Mulailah dengan menyisihkan sejumlah kecil secara teratur, dan secara bertahap tingkatkan hingga mencapai seluruh dana darurat.
4. Menguasai Penganggaran
Kebiasaan Buruk: Tidak Melacak Pendapatan dan Pengeluaran
Mengelola keuangan secara membabi buta adalah resep untuk pengeluaran berlebihan dan penghematan yang kurang. Tanpa gambaran yang jelas tentang ke mana uang pergi, membuat keputusan yang tepat tentang pengeluaran dan tabungan adalah hal yang mustahil.
Kebiasaan Kaya: Membuat Anggaran yang Terperinci
Membuat dan mematuhi anggaran terperinci adalah landasan kesuksesan finansial. Anggaran ini memperjelas pendapatan dan pengeluaran, memungkinkan keputusan yang disengaja tentang ke mana uang harus digunakan.
Baca Juga: Sukses Setelah Usia 50: Belum Terlambat untuk Menjadi Kaya Raya
Metode yang populer adalah aturan 50/30/20: 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan dan pembayaran utang. Tinjauan anggaran secara teratur memastikan keselarasan dengan tujuan keuangan dan memungkinkan penyesuaian saat keadaan berubah.
5. Hidup Sesuai Kemampuan
Kebiasaan Buruk: Belanja Berlebihan dan Inflasi Gaya Hidup
Pengeluaran cenderung meningkat secara proporsional atau bahkan melampaui tingkat pendapatan baru seiring dengan peningkatan pendapatan. Inflasi gaya hidup ini dapat menjebak individu dalam siklus hidup pas-pasan, terlepas dari tingkat pendapatan.
Kebiasaan Kaya: Memprioritaskan Tabungan daripada Hal-hal yang Tidak Penting
Pembangun kekayaan menahan keinginan untuk meningkatkan gaya hidup mereka dengan setiap kenaikan gaji. Sebaliknya, mereka memprioritaskan menabung dan menginvestasikan pendapatan tambahan. Ini tidak berarti menikmati hasil kerja keras Anda, tetapi membuat keputusan sadar tentang pengeluaran mana yang benar-benar menambah nilai dalam hidup Anda.
Baca Juga: 8 Kebiasaan Orang yang Terus Berkembang
Hidup di bawah kemampuan Anda menciptakan kesenjangan antara pendapatan dan pengeluaran yang dapat digunakan untuk membangun kekayaan dan menciptakan kebebasan finansial jangka panjang.
6. Berinvestasi untuk Masa Depan
Kebiasaan Buruk: Mengabaikan atau Menunda Investasi
Banyak orang menunda investasi, berpikir mereka tidak memiliki cukup uang atau pengetahuan untuk memulai. Penundaan ini dapat merugikan potensi pertumbuhan dan bunga majemuk selama bertahun-tahun.
Kebiasaan Kaya: Investasi Jangka Panjang yang Konsisten dan Dini
Mereka yang membangun kekayaan memahami kekuatan pengembalian majemuk dan mulai berinvestasi sedini mungkin, bahkan dengan jumlah yang kecil. Mereka berfokus pada strategi investasi jangka panjang yang konsisten daripada mencoba mengatur waktu pasar.
Dana indeks atau ETF yang terdiversifikasi dapat menjadi titik awal yang bagus bagi banyak investor. Kuncinya adalah memulai lebih awal dan tetap konsisten, memberi waktu dan bunga majemuk, keuntungan modal majemuk, dan investasi ulang dividen untuk bekerja dengan baik.
Baca Juga: 5 Cara Membangun Kekayaan dengan Cepat Ala Warren Buffett
7. Kontrol Pembelian Impuls
Kebiasaan Buruk: Sering Melakukan Pembelian yang Tak Direncanakan
Pembelian impulsif dapat dengan cepat menggagalkan rencana keuangan yang paling matang sekalipun. Pembelian yang tidak direncanakan ini, yang sering dipicu oleh emosi atau pemasaran yang cerdik, dapat bertambah secara signifikan dari waktu ke waktu dan menjadi potensi penghematan.
Kebiasaan Kaya: Pertimbangan yang Cermat Sebelum Berbelanja
Orang-orang yang sukses secara finansial cenderung lebih berhati-hati tentang pembelian mereka. Mereka mungkin menggunakan strategi seperti aturan 24 jam untuk pembelian yang tidak penting, memberi mereka waktu untuk mempertimbangkan apakah barang tersebut benar-benar dibutuhkan atau diinginkan.
Baca Juga: Warren Buffett Ungkap Cara Efektif Agar Tak Hidup Miskin
Mereka berfokus pada pengeluaran berbasis nilai, memastikan uang mereka digunakan untuk hal-hal yang sejalan dengan nilai dan tujuan jangka panjang mereka. Kebiasaan ini menghemat uang dan sering kali menghasilkan kepuasan lebih saat berbelanja.
8. Prioritaskan Pendidikan Keuangan
Kebiasaan Buruk: Mengabaikan Pengetahuan Keuangan Pribadi
Ketidaktahuan tentang keuangan dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang buruk dan hilangnya peluang. Banyak orang menghindari belajar tentang keuangan pribadi, menganggapnya menakutkan atau membosankan, yang dapat mengakibatkan kesalahan yang merugikan.
Kebiasaan Kaya: Belajar Berkelanjutan tentang Manajemen Uang
Mereka yang sukses secara finansial memiliki kebiasaan untuk terus mendidik diri mereka sendiri tentang manajemen uang. Mereka membaca buku, menghadiri lokakarya, mendengarkan podcast, dan tetap mendapatkan informasi tentang berita keuangan.
Pendidikan berkelanjutan ini memberdayakan mereka untuk membuat keputusan keuangan yang lebih baik dan memanfaatkan peluang. Ini bukan tentang menjadi ahli keuangan, melainkan tentang memperoleh pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat pilihan yang tepat tentang uang Anda.
Baca Juga: 10 Aturan Disiplin untuk Meraih Kekayaan
9. Ciptakan Peluang Anda
Kebiasaan Buruk: Mengandalkan Keberuntungan atau Rejeki Nomplok
Menunggu keberuntungan atau rejeki nomplok finansial adalah pendekatan pasif yang jarang menghasilkan kesuksesan ekonomi yang berkelanjutan. "Mentalitas lotre" ini dapat menyebabkan tidak adanya tindakan dan hilangnya peluang pertumbuhan.
Kebiasaan Kaya: Kerja Keras dan Perencanaan Keuangan yang Strategis
Orang-orang yang sukses secara finansial mengambil pendekatan proaktif terhadap keuangan mereka. Mereka menciptakan peluang melalui kerja keras, perencanaan strategis, dan terkadang risiko yang diperhitungkan.
Ini mungkin melibatkan memulai bisnis sampingan, berinvestasi dalam keterampilan mereka untuk meningkatkan potensi penghasilan mereka, atau memposisikan diri secara strategis untuk kemajuan karier.
Mereka memahami bahwa kekayaan yang berkelanjutan dibangun melalui upaya yang konsisten dan perencanaan yang cerdas, bukan keberuntungan.
10. Berpikir Jangka Panjang
Kebiasaan Buruk: Hanya Berfokus pada Kebutuhan Mendesak
Pemikiran jangka pendek dalam keuangan sering kali mengarah pada siklus penyelesaian krisis keuangan pribadi tanpa pernah maju. Perangkap picik ini dapat mengakibatkan keputusan yang memberikan kelegaan langsung tetapi tekanan finansial jangka panjang.
Baca Juga: Apa itu Old Money? Pengertian, Ciri-ciri, dan Perbedaan dengan New Money
Kebiasaan Kaya: Menetapkan dan Mengejar Tujuan Finansial Jangka Panjang
Pembangun kekayaan memiliki visi jangka panjang untuk keuangan mereka. Mereka menetapkan tujuan finansial jangka panjang yang jelas dan membuat keputusan harian berdasarkan tujuan ini.
Ini mungkin termasuk merencanakan masa pensiun, menabung untuk rumah, atau membangun dana kuliah untuk anak-anak. Pemikiran jangka panjang memengaruhi segalanya mulai dari pilihan karier hingga keputusan pengeluaran, menyediakan peta jalan untuk keputusan finansial dan motivasi untuk menunda kepuasan.
Kesimpulan
Mengadopsi sepuluh kebiasaan keuangan yang tepat di atas dapat berdampak signifikan pada masa depan finansial Anda. Penting untuk menyadari bahwa mengubah kebiasaan finansial membutuhkan waktu dan usaha.
Baca Juga: Orang Terkaya di Dunia Tawarkan Rp 735.000 Bagi Mereka yang Tandatangani Petisi Ini
Mulailah dengan berfokus pada satu atau dua kebiasaan dan secara bertahap masukkan yang lain saat Anda membangun kekuatan finansial Anda.
Setiap langkah kecil menuju kebiasaan finansial yang lebih baik adalah keamanan dan kebebasan finansial yang lebih besar. Kendalikan masa depan finansial Anda hari ini dengan mengubah kebiasaan finansial Anda dari yang membuat Anda miskin menjadi yang membangun kekayaan.