kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.481.000   3.000   0,20%
  • USD/IDR 15.703   21,00   0,13%
  • IDX 7.557   53,01   0,71%
  • KOMPAS100 1.175   9,66   0,83%
  • LQ45 939   11,90   1,28%
  • ISSI 227   0,10   0,04%
  • IDX30 484   6,37   1,33%
  • IDXHIDIV20 584   9,51   1,66%
  • IDX80 134   1,12   0,85%
  • IDXV30 142   -0,56   -0,39%
  • IDXQ30 162   1,94   1,21%

Orang Terkaya di Dunia Tawarkan Rp 735.000 Bagi Mereka yang Tandatangani Petisi Ini


Rabu, 09 Oktober 2024 / 03:20 WIB
 Orang Terkaya di Dunia Tawarkan Rp 735.000 Bagi Mereka yang Tandatangani Petisi Ini
ILUSTRASI. Elon Musk menawarkan uang senilai Rp 735.000 bagi warga AS yang menandatangani petisi ini. REUTERS/David Swanson


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - CEO Tesla Elon Musk menawarkan uang senilai US$ 47 atau setara dengan Rp 735.000 (kurs 15.600) untuk setiap pemilih terdaftar yang merekomendasikan orang lain untuk menandatangani petisi yang mendukung Amandemen Pertama dan Kedua. 

Melansir Economic Times, inisiatif ini, yang diluncurkan oleh Elon's America PAC milik Musk, berupaya mengumpulkan satu juta tanda tangan dari para pemilih di negara-negara bagian yang menjadi penentu. 

Negara-negara bagian ini meliputi Pennsylvania, Georgia, Nevada, Arizona, Michigan, Wisconsin, dan North Carolina. Batas waktu untuk berpartisipasi adalah 21 Oktober 2024.

Petisi ini bertujuan untuk mendukung kebebasan berbicara dan hak untuk memanggul senjata. 

Adapun isi petisi tersebut adalah sebagai berikut: 

"Dengan menandatangani di bawah ini, saya menyatakan dukungan saya untuk Amandemen Pertama dan Kedua." 

Baca Juga: Mark Zuckerberg Jadi Triliuner Termuda dalam Sejarah Modern

Peserta akan menerima uang senilai US$ 47 untuk setiap pemilih terdaftar yang mereka rekomendasikan yang menandatangani petisi.

Selama rapat umum di Butler, Pennsylvania, Musk menekankan pentingnya pemilihan presiden yang akan datang. 

Ia menyatakan Donald Trump sebagai satu-satunya kandidat yang mampu melestarikan demokrasi di Amerika. 

Musk, yang mengenakan topi bertuliskan "Make America Great Again", menyatakan, "Ini akan menjadi pemilihan terakhir jika Trump tidak menang."

Hukum federal melarang adanya pembayaran untuk pendaftaran pemilih atau pemungutan suara dalam pemilihan federal. Namun, undang-undang tersebut mengizinkan insentif finansial untuk penandatanganan petisi.

Trump telah menyebutkan rencana untuk menunjuk Musk ke komisi efisiensi pemerintah jika ia memenangkan kursi kepresidenan lagi.

Baca Juga: Trump Kembali ke Lokasi Penembakan Pennsylvania, Elon Musk Jadi Bintang Tamu

PAC Musk bertujuan untuk mengumpulkan dukungan bagi hak-hak konstitusional sambil mengkritik Demokrat. 

Ia menunjukkan usulan California baru-baru ini untuk melarang persyaratan identitas pemilih sebagai ancaman terhadap hak-hak ini. 

Unjuk rasa tersebut juga menandai lokasi insiden penembakan pada bulan Juli, yang menambah signifikansi politik acara tersebut.

Selanjutnya: Robert Kiyosaki Bocorkan Aset-Aset yang Akan Membuat Masa Depresi Jadi Saat Terbaik




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×