kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

1.000 Orang Portugal Tewas Akibat Gelombang Panas


Rabu, 20 Juli 2022 / 10:53 WIB
1.000 Orang Portugal Tewas Akibat Gelombang Panas


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - LISBON. Portugal telah melaporkan lebih dari 1.000 kematian akibat gelombang panas saat ini. 

Kepala kesehatan Portugal memperingatkan pada Selasa (19/7/2022) bahwa negara itu harus bersiap untuk mengatasi dampak perubahan iklim karena suhu terus meningkat.

"Portugal ... adalah salah satu wilayah di dunia yang dapat (lebih) terkena dampak panas ekstrem," jelas Graça Freitas, kepala otoritas kesehatan DGS, mengatakan kepada Reuters. 

Dia menambahkan, "Kami harus lebih dan lebih siap untuk periode suhu tinggi."

Suhu di seluruh Portugal yang dilanda kekeringan melampaui 40 derajat Celcius (104 Fahrenheit) minggu lalu. 

Meskipun suhu di negara tersebut telah turun dalam beberapa hari terakhir, Freitas mengatakan mereka tetap di atas level normal untuk tahun ini.

DGS sebelumnya melaporkan 238 kematian berlebih akibat gelombang panas dari 7 hingga 13 Juli, tetapi Freitas mengatakan jumlah kematian kini meningkat menjadi 1.063 untuk periode hingga 18 Juli.

Baca Juga: Hati-Hati! Ini 3 Efek Samping Minum Teh yang Jarang Diketahui, Simak Apa Saja

Suhu tinggi, kekeringan yang sedang berlangsung dan pengelolaan hutan yang buruk telah disalahkan atas beberapa kebakaran hutan yang melanda Portugal. 
Petugas pemadam kebakaran juga memerangi kobaran api di negara-negara Eropa selatan lainnya, termasuk di Spanyol.

Melansir Axios, saat ini gelombang panas telah bergerak ke utara ke Prancis dan Inggris, di mana suhu siap untuk memecahkan rekor suhu tinggi nasional sepanjang masa, menciptakan kondisi yang mengancam jiwa bagi ribuan orang.

Baca Juga: Korea Utara Klaim Hampir Berhasil Meredakan Krisis Akibat Covid-19

"Gelombang panas ini telah diramalkan dengan baik selama hampir seminggu, jadi harapannya adalah waktu tunggu yang cukup akan membantu membatasi jumlah korban - meskipun, sayangnya, jumlah korban sudah meningkat dengan cepat," jelas Steve Bowen, kepala wawasan bencana untuk Aon kepada Axios.

Bowen menambahkan bahwa sebagian dari rumah-rumah Eropa yang penting tidak dilengkapi untuk menangani panas seperti itu. Kondisi tersebut benar-benar meningkatkan kekhawatiran dan risiko bagi segmen populasi yang paling rentan, seperti orang tua atau tunawisma.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×