kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.339   1,00   0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

2 Kapal Angkatan Laut Jerman Berlayar di Selat Taiwan, China Geram


Sabtu, 14 September 2024 / 22:41 WIB
2 Kapal Angkatan Laut Jerman Berlayar di Selat Taiwan, China Geram
ILUSTRASI. Fregat berpeluru kendali Changzhou dan kapal perusak berpeluru kendali Jinan di bawah Komando Teater Timur PLA China, membentuk formasi di Laut China Timur selama latihan maritim pada 20 Januari 2021. Dok: eng.chinamil.com.cn/foto oleh Fang Sihang


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Militer China mengutuk tindakan dua kapal angkatan laut Jerman yang melintasi Selat Taiwan pada Sabtu. Tiongkok menyebut hal ini sebagai peningkatan risiko keamanan dan penyebaran sinyal yang salah. 

Militer China juga dilaporkan memantau dan memperingatkan kapal-kapal tersebut.

Tiongkok, yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, menegaskan bahwa mereka memiliki kedaulatan dan yurisdiksi penuh atas Selat Taiwan. 

Baca Juga: Perusahaan Jepang Mulai Meninggalkan Bisnis di China

Amerika Serikat dan Taiwan, di sisi lain, menganggap bahwa selat tersebut merupakan jalur air internasional yang menjadi rute perdagangan penting bagi separuh kapal kontainer dunia.

Menurut Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok, perjalanan kapal fregat dan kapal pasokan Jerman ini merupakan provokasi terbuka. Angkatan laut dan udara China terus memantau pergerakan kedua kapal tersebut.

“Langkah Jerman ini meningkatkan risiko keamanan dan mengirimkan sinyal yang salah. Pasukan kami selalu berada dalam kesiagaan tinggi dan siap merespons setiap ancaman serta provokasi,” tegas pernyataan tersebut.

Baca Juga: Presiden Taiwan Lai Ching-te Beri Dukungan Tentara di Atas Kapal Perang Siap Tempur

Sementara itu, Kedutaan Besar China di Jerman menyatakan telah menyampaikan protes kepada Berlin, menegaskan bahwa Taiwan adalah bagian dari China. 

Mereka menambahkan bahwa masalah Taiwan bukanlah soal kebebasan navigasi, melainkan soal kedaulatan dan integritas wilayah Tiongkok. China juga mendesak Jerman untuk tidak terlibat dalam tindakan yang dapat merusak hubungan bilateral yang stabil.

Taiwan, yang selama ini dipimpin secara demokratis, menegaskan bahwa hanya penduduk pulau tersebut yang berhak menentukan masa depannya. Kapal perang Amerika Serikat rutin melintasi Selat Taiwan setiap dua bulan sekali, sering kali memicu kemarahan Beijing. Beberapa sekutu AS seperti Kanada dan Inggris juga kadang-kadang melakukan hal yang sama.

Baca Juga: Pamer Kekuatan, Taiwan Tembakkan Rudal Patriot & Sky Bow III

Selama lima tahun terakhir, China telah meningkatkan aktivitas militer di sekitar Taiwan, termasuk menggelar latihan perang. Namun, Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan bahwa Tiongkok belum memiliki kemampuan untuk menginvasi pulau tersebut sepenuhnya.

Pernyataan ini langsung dibantah oleh Kementerian Pertahanan China, yang menyebut klaim Taiwan tidak masuk akal. 

Di sisi lain, penjaga pantai Taiwan melaporkan bahwa mereka kembali memantau dan memperingatkan empat kapal polisi maritim China yang berlayar di dekat kepulauan Kinmen, wilayah Taiwan yang berlokasi di lepas pantai China.

Baca Juga: Topan Gaemi Terjang Pesisir Pantai China, Banjir Besar Ancam Tiongkok

Taiwan menuduh Tiongkok terus melakukan provokasi dan bertekad untuk mempertahankan kedaulatannya tanpa menimbulkan konflik.




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×