Sumber: World Population Review,BBC | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Sejumlah rakasasa Asia seperti Korea Selatan, Jepang, dan China ada di antara deretan negara dengan tingkat kelahiran terendah di dunia pada tahun 2025.
Angka kelahiran atau birth rate adalah jumlah kelahiran hidup per 1.000 penduduk dalam suatu populasi selama periode waktu tertentu, biasanya dihitung per tahun.
Mengutip World Population Review, rata-rata angka kelahiran global adalah 18,5 kelahiran per 1.000 penduduk pada tahun 2019.
Pada tahun 2025, ada sangat banyak negara yang bertahan dengan angka kelahiran jauh di bawah rata-rata tersebut. Beberapa di antaranya mulai mengalami krisis demografi yang cukup serius.
Baca Juga: 10 Negara Paling Tidak Bahagia di Dunia Tahun 2025: Mayoritas Ada di Afrika
Negara dengan Angka Kelahiran Terendah
Menurut laporan yang dirilis UN Data, Korea Selatan adalah negara dengan angka kelahiran terendah di dunia saat ini.
Korea Selatan hanya mencatat rata-rata 4,76 kelahiran per 1.000 orang pada tahun 2025. Meski naik dari 4,66 yang tercatat tahun lalu, namun angka itu masih sangat buruk.
Dilansir dari BBC, lebih dari separuh warga Korea Selatan mengatakan mereka ingin punya anak tetapi tidak mampu secara finansial.
Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan angka kelahiran, pemerintah Korea Selatan telah memperluas dukungannya terhadap perawatan kesuburan. Kota Seoul bahkan telah mensubsidi hingga 2 juta won untuk pembekuan sel telur dan 1,1 juta won untuk setiap perawatan Fertilisasi In Vitro (IVF).
Baca Juga: 15 Negara dengan Rasio Utang Terhadap PDB Terbesar di Uni Eropa
Raksasa Asia lain yang mengalami krisis demografi adalah Jepang, dengan rata-rata 6,08 kelahiran per 1.000 orang. Masalah yang dihadapi cukup senada dengan Korea Selatan, yakni ketidakmampuan calon orang tua untuk hidup berkeluarga secara finansial.
Ada juga China yang kini hanya mencatat rata-rata 6,15 kelahiran per 1.000 penduduk. Beberapa tahun lalu, rendahnya angka kelahiran ini mungkin jadi kabar baik bagi China yang mengalami kelebihan populasi, namun kini situasi berbeda.
Program "One-Child Policy" atau Kebijakan Satu Anak untuk menekan lonjakan penduduk kini justru menurunkan angka kelahiran dan jumlah tenaga kerja. Meningkatnya biaya hidup juga menurunkan minat penduduknya untuk menikah dan memiliki anak.
Selain tiga raksasa Asia di atas, berikut adalah daftar 20 negara dengan angka kelahiran terendah di dunia pada tahun 2025:
Baca Juga: 15 Negara dengan Konsumsi Energi per Kapita Terbesar di Dunia
- Korea Selatan: 4,76
- Saint Pierre and Miquelon: 5,16
- Saint Barthelemy: 5,18
- Hong Kong: 5,27
- Ukraina: 5,65
- San Marino: 5,79
- Puerto Rico: 5,9
- Jepang: 6,08
- China: 6,15
- Makau: 6,28
- Italia: 6,47
- Andorra: 6,85
- Yunani: 6,86
- Spanyol: 6,89
- Belarus: 6,93
- Laos: 7,39
- Latvia: 7,39
- Curacao: 7,54
- Bosnia and Herzegovina: 7,72
- Malta: 7,76
Baca Juga: 20 Negara Terbesar di Dunia Berdasarkan Total Luas Wilayah
Tonton: Museum Mandalika, Dari Sejarah MotoGP Sampai Letusan Gunung Tambora Yang Dahsyat