kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

20 Negara dengan Miliarder Terbanyak 2023 versi Forbes, Indonesia Termasuk?


Kamis, 06 April 2023 / 05:39 WIB
20 Negara dengan Miliarder Terbanyak 2023 versi Forbes, Indonesia Termasuk?
ILUSTRASI. Sebanyak 2.640 miliarder yang masuk dalam daftar orang terkaya di dunia versi Forbes tahun 2023 berasal dari 77 negara. KONTAN/Muradi


Sumber: Forbes | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Orang-orang dengan nilai kekayaan ultra tersebar di seluruh dunia. Sebanyak 2.640 miliarder yang masuk dalam daftar orang terkaya di dunia versi Forbes tahun 2023 berasal dari 77 negara atau wilayah di seluruh dunia. Angka ini mengalami kenaikan dari 75 negara pada tahun lalu.

Melansir Forbes, Amerika Serikat kembali menjadi negara dengan jumlah miliarder terbanyak, dengan jumlah sebanyak 735 orang. Angka ini tidak mengalami perubahan dari posisi tahun lalu. 

Meskipun hampir 50 orang Amerika, termasuk Kanye West dan Sam Bankman-Fried, keluar dari peringkat dan puluhan miliarder lainnya meninggal dunia, lebih dari 60 warga negara AS bergabung dengan peringkat miliarder untuk pertama kalinya tahun ini, termasuk LeBron James dan Tiger Woods. 

Kendati demikian, AS tidak lagi menjadi rumah bagi orang terkaya di dunia. Taipan barang mewah Bernard Arnault, seorang warga negara Prancis, mengambil alih posisi Elon Musk. Akan tetapi, Amerika masih memiliki 17 dari 25 orang terkaya di dunia. 

Secara keseluruhan, para miliarder AS memiliki kekayaan sebesar US$ 4,5 triliun, turun dari US$ 4,7 triliun tahun lalu. Beberapa penyebabnya antara lain karena pasar melemah, bisnis perusahaan-perusahaan rintisan "unicorn" bernilai miliaran dolar tersendat, dan kenaikan suku bunga yang menghantui para investor.

Baca Juga: Rencana Besar Alibaba dan Dampaknya Terhadap Industri Teknologi China

Sementara itu, China memiliki jumlah miliarder terbanyak kedua, dengan 495 miliarder (tidak termasuk warga negara Hong Kong dan Makau) yang memiliki total kekayaan sebesar US$ 1,67 triliun. 

Negara ini juga mengalami penurunan secara keseluruhan, di mana pada tahun 2022, terdapat 539 miliarder Tiongkok senilai US$ 1,96 triliun. 

Kebijakan nol-Covid di negara ini dan transisi yang sulit menuju ekonomi pasca-pandemi telah menurunkan pertumbuhan ekonomi dan memukul harga saham. 

Krisis di sektor properti China, yang didorong oleh melimpahnya real estat setelah pembangunan tanpa henti selama beberapa dekade, juga membebani prospek ekonomi China. 

Begitu juga dengan tindakan keras Partai Komunis baru-baru ini terhadap platform-platform teknologi besar. 

Baca Juga: Inilah Pesan Tersirat yang Ingin Disampaikan Elon Musk ke Warren Buffett

Beberapa orang penting di Tiongkok yang tersingkir adalah taipan rokok elektrik Xiong Shaoming dan Zhao Weiguo, ketua Tsinghua Unigroup, sebuah bisnis semikonduktor yang didukung oleh pemerintah Tiongkok. 

Zhao dilaporkan telah "menghilang" dari pandangan publik pada pertengahan tahun 2022, dan didakwa melakukan korupsi pada bulan Maret 2023.

India, yang memiliki miliarder terbanyak ketiga, dengan 169 orang, mengalami tahun yang lebih beragam. Negara ini menambah tiga anggota dalam daftar. Akan tetapi, miliarder India sebagai sebuah kelompok bernilai US$ 675 miliar, turun US$ 75 miliar dibandingkan tahun 2022. 

Alasan terbesar dari penurunan tersebut dapat ditelusuri merujuk ke salah satu peristiwa kejatuhan kekayaan terbesar dalam sejarah: Gautam Adani. Nilai kekayaan bersih Adani jatuh dari US$ 90 miliar pada tahun lalu menjadi US$ 47,2 miliar pada tahun ini.

Kondisi tersebut terjadi setelah tuduhan penipuan besar-besaran dan manipulasi pasar saham meruntuhkan saham sepuluh perusahaan Adani Group yang tercatat di bursa saham. (Adani telah membantah tuduhan tersebut) 

Penurunan kekayaan Adani yang hampir mencapai US$ 43 miliar ini menyumbang lebih dari separuh dari seluruh kekayaan orang kaya di India.

Baca Juga: Warren Buffett Lakukan Pembicaraan dengan Pejabat Biden Tentang krisis Perbankan

Sementara itu, ada dua negara tambahan yang berhasil masuk dalam daftar negara paling banyak miliarder di seluruh dunia. Yakni Panama dan Armenia. 

Masing-masing menambah satu miliarder. Pertama adalah Stanley Motta, seorang investor Panama yang portofolionya meliputi perusahaan-perusahaan Amerika Latin termasuk bank Panama Banco General.

Kedua, Ruben Vardanyan, seorang bankir investasi dan politisi Armenia yang memperoleh kekayaannya di Rusia pada tahun 1990-an (dan tahun lalu melepaskan kewarganegaraan Rusia-nya). Dia kembali lagi setelah terdepak dari daftar tahun 2022.

Baca Juga: Joe Biden akan Meningkatkan Anggaran dan Pajak Bagi Orang Kaya

Lantas, apakah Indonesia masuk dalam daftar?

Masih mengutip Forbes, Indonesia menempati urutan ke-20 dengan total miliarder mencapai 29 orang. Angka ini mengalami penurunan dibanding 2022 sebanyak 30 orang. 

Adapun pemegang predikat orang terkaya di Indonesia adalah Hartono bersaudara dengan nilai kekayaan mencapai US$ 47,7 miliar atau sekitar Rp 712,24 triliun. 

20 Negara dengan jumlah miliarder terbanyak

Berikut adalah daftar 20 negara dengan jumlah miliarder terbanyak versi Forbes:

1. Amerika Serikat dengan 735 miliarder
2. China dengan 495 miliarder
3. India dengan 169 miliarder
4. Jerman dengan 126 miliarder
5. Rusia dengan 105 miliarder
6. Hong Kong dengan 66 miliarder
7. Italia dengan 64 miliarder
8. Kanada dengan 63 miliarder
9. Taiwan dengan 52 miliarder
10. Inggris dengan 52 miliarder
11. Brazil dengan 51 miliarder
12. Australia dengan 47 miliarder
13. Prancis dengan 43 miliarder
14. Swiss dengan 41 miliarder
15. Jepang dengan 40 miliarder
16. Swedia dengan 39 miliarder
17. Singapura dengan 35 miliarder
18. Korea Selatan dengan 30 miliarder
19. Israel dengan 30 miliarder
20. Indonesia dengan 29 miliarder



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×