Sumber: Visual Capitalist | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - China membuktikan dirinya sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia lewat besarnya simpanan yang ada di bank sentra mereka.
Simpanan yang ada di bank sentral sering kali dianggap sebagai tameng keuangan sebuah negara. Di dalamnya berisi mata uang asing, emas, dan aset likuid lainnya.
Cadangan bank sentral memainkan peran penting dalam upaya negara untuk menstabilkan nilai mata uang, bahkan bertahan dari krisis keuangan skala global.
Berikut ini adalah daftar 25 negara dengan jumlah cadangan terbesar di bank sentralnya, mengacu data The World Factbook:
Baca Juga: 20 Negara dengan Total Inflasi Terbesar dalam Lima Tahun Terakhir
- China: US$ 3.456.000.000.000
- Jepang: US$ 1.231.000.000.000
- Amerika Serikat: US$ 910.037.000.000
- Swiss: US$ 909.366.000.000
- India: US$ 643.043.000.000
- Rusia: US$ 597.217.000.000
- Arab Saudi: US$ 463.870.000.000
- Hong Kong: US$ 425.554.000.000
- Korea Selatan: US$ 418.219.000.000
- Singapura: US$ 383.946.000.000
- Jerman: US$ 377.936.000.000
- Brasil: US$ 329.732.000.000
- Italia: US$ 290.547.000.000
- Prancis: US$ 282.857.000.000
- Uni Emirat Arab: US$ 237.931.000.000
- Thailand: US$ 236.934.000.000
- Meksiko: US$ 232.035.000.000
- Polandia: US$ 223.115.000.000
- Israel: US$ 214.544.000.000
- Inggris: US$ 174.598.000.000
- Indonesia: US$ 155.708.000.000
- Turki: US$ 154.774.000.000
- Ceko: US$ 146.281.000.000
- Kanada: US$ 119.778.000.000
- Malaysia: US$ 116.229.000.000
Baca Juga: 10 Negara Terkaya di Dunia Tahun 2025 Mengacu GDP-PPP: Ada Dua Wakil ASEAN
Cadangan Bank Sentral China yang Terbanyak
China membuktikan diri sebagai raksasa ekonomi dunia lewat cadangan bank sentralnya yang mendekati angka US$ 3,5 triliun, jauh di atas rivalnya, yakni Amerika Serikat yang hanya memiliki US$ 909,3 miliar.
Dilansir dari The Economics Review, besarnya cadangan bank sentral China didorong oleh surplus perdagangan yang terus-menerus.
Situasi ini mengakibatkan lebih banyak mata uang asing yang mengalir masuk ke negara tersebut daripada yang mengalir keluar.
Selanjutnya, untuk mencegah nilai Yuan menguat dengan cepat, Bank Rakyat China (PBC) melakukan intervensi di pasar valuta asing dengan membeli mata uang lain, sehingga mendorong uang beredar dengan luas.
China diketahui telah menerapkan strategi yang dikenal sebagai sterilisasi, yakni dengan melibatkan pelaksanaan kebijakan moneter yang berlawanan dengan intervensi awal untuk mengimbangi dampaknya pada basis moneter.
Baca Juga: 15 Negara dengan Rasio Utang Terhadap PDB Terbesar di Uni Eropa
Negara Asia Tenggara Masuk Daftar Teratas
Di antara 25 negara pemilik cadangan bank sentral terbesar, terselip beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Singapura berhasil masuk sepuluh besar dengan total cadangan bank sentralnya ditaksir mencapai US$ 384 miliar. Nilainya bahkan lebih besar dari milik Jerman yang merupakan salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
Selanjutnya ada Thailand di peringkat ke-16 dengan total cadangan mencapai US$ 237 miliar. Hal ini mungkin jadi prestasi yang baik, mengingat nilainya lebih besar dari milik Inggris yang hanya US$ 174,5 miliar.
Sementara itu, Indonesia menempati posisi ke-21 dengan jumlah cadangan bank sentral sekitar US$ 156 miliar. Jumlah itu setidaknya lebih baik dari Malaysia yang ada di peringkat ke-25 dengan US$ 116 miliar.
Baca Juga: Indonesia Masuk 15 Besar Negara Penopang Volume Perdagangan Global
Tonton: Freeport Serahkan Saham 12% ke Indonesia Gratis!