Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Budaya Jepang dikenal dengan penekanannya pada berhemat dan kebiasaan belanja yang cermat.
Praktik ini telah berkontribusi pada kesejahteraan finansial rumah tangga Jepang secara keseluruhan dan menarik minat global sebagai strategi yang efektif untuk mencapai kesuksesan finansial.
Dengan mengadopsi kebiasaan hemat orang Jepang tertentu, individu dapat meningkatkan stabilitas ekonomi mereka dan bekerja menuju tujuan jangka panjang.
Melansir New Trader U, berikut lima kebiasaan hemat orang Jepang yang dapat membawa pada kesuksesan finansial:
1. Kakeibo: Seni Membuat Anggaran
Kakeibo adalah metode penganggaran tradisional Jepang yang mencatat pendapatan dan pengeluaran secara manual untuk mendorong pengeluaran yang cermat.
Praktik ini mendorong individu untuk lebih sadar akan keputusan finansial mereka dan membantu mereka mengidentifikasi area yang dapat mereka kurangi dari pengeluaran yang tidak perlu.
Baca Juga: Kelas Menengah Harus Setop Beli 5 Barang Ini untuk Menghindari Inflasi
Dengan melacak pengeluaran mereka secara aktif, orang dapat lebih memahami kebiasaan finansial mereka dan membuat pilihan yang tepat tentang di mana mengalokasikan uang mereka.
Untuk menerapkan Kakeibo, caranya sangat mudah. Mulailah dengan mendapatkan buku catatan atau membuat spreadsheet untuk mencatat pendapatan dan pengeluaran Anda.
Bagi pengeluaran Anda menjadi makanan, transportasi, hiburan, dan tagihan. Tinjau pengeluaran Anda di akhir setiap bulan dan identifikasi area yang perlu ditingkatkan.
Praktik ini membantu Anda mengendalikan keuangan dan mendorong Anda untuk menetapkan tujuan finansial dan berusaha mencapainya secara konsisten.
2. Gaya Hidup Minimalis
Pendekatan minimalis Jepang berfokus pada kepemilikan lebih sedikit barang tetapi yang memiliki tujuan atau membawa kegembiraan.
Dengan menganut gaya hidup minimalis, individu dapat mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan menghemat uang dalam jangka panjang.
Gaya hidup ini mendorong orang untuk lebih berhati-hati dalam pembelian mereka dan memprioritaskan kualitas daripada kuantitas.
Untuk mengadopsi gaya hidup minimalis, mulailah dengan merapikan ruang keluarga Anda dan menyingkirkan barang-barang yang tidak lagi memiliki tujuan atau membawa kebahagiaan.
Sebelum melakukan pembelian baru, tanyakan pada diri Anda apakah barang tersebut penting dan sesuai dengan nilai dan tujuan Anda.
Dengan memperhatikan kebiasaan konsumsi, Anda dapat menghindari pembelian impulsif dan menabung untuk pengalaman yang lebih bermakna atau tujuan keuangan jangka panjang.
Baca Juga: Ini Nilai Kekayaan Bersih yang Mendefinisikan Kelas Atas, Menengah, dan Bawah