kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada corona, maskapai penerbangan China rugi US$ 4,8 miliar sepanjang kuartal I-2020


Rabu, 15 April 2020 / 15:38 WIB
Ada corona, maskapai penerbangan China rugi US$ 4,8 miliar sepanjang kuartal I-2020
ILUSTRASI. Industri penerbangan China terpukul di kuartal I-2020


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Anna Suci Perwitasari

Dia menambahkan, sejak awal bulan Maret 2020 CAAC telah meminta agar setiap maskapai asing hanya mempertahankan satu rute di dalam negeri dengan tidak lebih dari satu penerbangan tiap minggu. 

Setiap maskapai di China juga hanya diperbolehkan mempertahankan satu rute ke negara mana pun dengan tidak lebih dari satu penerbangan mingguan. Warga negara asing, kecuali diplomat dan beberapa kategori lainnya juga telah dilarang berpergian ke dalam dan luar China.

Baca Juga: Thailand perpanjang larangan penerbangan penumpang masuk hingga akhir April 2020

Menurut CAAC, mulai dari 30 Maret jumlah rata-rata penerbangan internasional ke dan dari negara tersebut tidak sampai dari 20 penerbangan saja dengan maksimal 3.000 penumpang per hari.

Sebelumnya, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) pada 24 Maret 2020 lalu memperkirakan, jumlah kerugian maskapai penerbangan dunia mencapai US$ 314 miliar atau sekitar Rp 4.903 triliun. 

IATA juga menyebut, kerugian maskapai penerbangan global ditaksir mencapai US$ 252 miliar. Asumsi ini sejalan dengan penurunan 55% pendapatan maskapai penerbangan sepanjang tahun ini.




TERBARU

[X]
×