Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Kopenhagen. Kabar buruk muncul dari penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca. Sejumlah negara menghentikan sementara penyuntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca karena kemunculan efek samping yang berbahaya.
Sebanyak delapan negara Eropa yang menghentikan sementara penyuntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca. Hal itu menyusul adanya laporan pembekuan darah pasien usai vaksinasi.
Denmark adalah negara pertama yang mengumumkan penangguhan penyuntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca ini, melalui pernyataan Otoritas Kesehatan negara itu. Mereka mengatakan, penangguhan dilakukan sebagai tindakan pencegahan, tetapi belum dipastikan ada hubungan antara vaksin dengan pembekuan darah.
Badan Obat-obatan Eropa (EMA) mengungkapkan, sampai 9 Maret ada 22 kasus pembekuan darah dari 3 juta orang lebih yang divaksinasi vaksin Covid-19 AstraZeneca di Wilayah Ekonomi Eropa.
Kemudian Austria pada Senin (8/3/2021) menyusul Denmark dengan menangguhkan penyuntikan vaksin virus corona AstraZeneca. Penyebabnya adalah perawat berusia 49 tahun yang meninggal akibat pembekuan darah yang parah, beberapa hari setelah disuntik vaksin Covid-19 AstraZeneca tersebut.
Namun pada Rabu (10/3/2021) EMA menyampaikan, penyelidikan awal menunjukkan kasus kematian perawat tersebut tidak terkait dengan vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca juga: Vaksin Covid-19 timbulkan efek samping sakit kepala, ini pengobatannya
Sementara itu Islandia dan Norwegia juga mengumumkan penangguhan penyuntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca, yang diikuti oleh Denmark. Empat negara Eropa lainnya yaitu Estonia, Latvia, Lithuania, dan Luksemburg turut menangguhkan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca, yang telah dikirim ke 17 negara Eropa.
AstraZeneca perusahaan Inggris-Swedia yang mengembangkan vaksin Covid-19 bersama Universitas Oxford membela keamanan produknya. "Keamanan vaksin telah dipelajari secara ekstensif dalam uji klinis fase III, dan data peer-review menegaskan vaksin secara umum diterima dengan baik," kata juru bicara mereka kepada AFP.
Inggris yang gencar melakukan vaksinasi dengan vaksin Covid-19 AstraZeneca juga menyebutnya aman dan efektif. Penangguhan vaksinasi Denmark akan ditinjau lagi setelah dua minggu, sehingga target seluruh populasi orang dewasa yang divaksinasi bergeser ke pertengahan Agustus, dari yang semula awal Juli.
"Kami jelas sedih dengan kabar ini," ucap Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen. "Selalu ada risiko dengan vaksin. Segalanya berjalan bagus di Denmark, tapi ada beberapa risiko terkait vaksin AstraZeneca yang perlu diperiksa lebih cermat. Menurut saya, itu cara yang tepat untuk melanjutkan," imbuhnya.
Direktur Otoritas Kesehatan Denmark Soren Brostrom menegaskan, mereka tidak menyetop total penggunaan vaksin AstraZeneca, hanya menghentikan sementara. "Ada dokumentasi luas yang membuktikan vaksin itu aman dan efisien," ujarnya.
"Tetapi kami dan Badan Obat-obatan Denmark harus bertindak berdasarkan informasi tentang kemungkinan efek samping serius, baik di Denmark maupun negara-negara Eropa lainnya." Sejauh ini ada satu orang di Denmark yang meninggal setelah disuntik vaksin Covid-19, dan EMA sedang menyelidiki kematiannya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "8 Negara Eropa Tangguhkan Vaksin AstraZeneca karena Pembekuan Darah Pasien",
Penulis : Aditya Jaya Iswara
Editor : Aditya Jaya Iswara