kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ada siswa positif corona, merusak pembukaan kembali sekolah di Korea


Kamis, 21 Mei 2020 / 08:55 WIB
Ada siswa positif corona, merusak pembukaan kembali sekolah di Korea
ILUSTRASI. Siswa sekolah menengah mengenakan masker pelindung berjalan setelah menyelesaikan kelas mereka, ketika sekolah buka kembali setelah wabah virus corona (COVID-19), di Gwangju, Korea Selatan, 20 Mei 2020.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Penemuan kasus virus corona baru pada dua siswa, merusak pembukaan kembali sekolah-sekolah di Korea Selatan pada Rabu (20/5). Dan, memaksa 75 sekolah menengah memulangkan siswa di tengah kekhawatiran ketidakamanan untuk melanjutkan kegiatan belajar mengajar.

Melansir Reuters, Kementerian Pendidikan Kore Selatan mengatakan, siswa langsung dipulangkan begitu mereka berjalan melewati gerbang sekolah untuk pertama kalinya pada tahun ini, setelah dua pelajar sekolah menengah dinyatakan positif virus corona di Incheon pada Rabu (20/5).

Awal semester musim semi telah mengalami penundaan beberapa kali sejak Maret, ketika Korea Selatan harus melawan wabah besar virus corona pertama di luar China, dengan kegiatan belajar mengajar berlangsung secara online lantaran sekolah-sekolah tutup.

Baca Juga: Corona di Korea: Kasus kluster Itaewon turun tetapi muncul potensi kluster baru 

Tetapi, dengan kasus harian virus corona turun tajam sejak puncak pada Februari lalu, sebanyak 2.356 sekolah menengah Korea Selatan buka kembali di bawah protokol kesehatan baru untuk mencegah penyebaran penyakit Covid-19. Semua sekolah akan buka kembali secara bertahap antara 20 Mei dan 1 Juni.

Para guru dengan termometer dan sanitiser tangan menyambut siswa sekolah menengah atas di gerbang sekolah, memeriksa setiap pelajar untuk tanda-tanda demam.

Beberapa siswa berusia 17-18 tahun merangkul bahu temannya saat mereka dipersatukan kembali. Hanya, para guru memberi tahu mereka agar menjaga jarak. Kontraktor sanitasi swasta dengan sepeda motor bolak-balik menyemprotkan desinfektan ke area sekolah.

Baca Juga: Dirawat 67 hari, pasien virus corona tertua di Korea usia 104 tahun sembuh

Di bawah aturan kesehatan yang baru, siswa dan guru harus mengenakan masker kecuali pada waktu makan dan membersihkan meja mereka, yang akan berjarak satu meter satu sama lain.

Hanya, beberapa guru tidak senang dengan pengaturan tersebut. Seorang guru mengatakan kepada Reuters dengan syarat anonim, aturan tertentu seperti menetapkan waktu bagi siswa untuk menggunakan kamar mandi, "praktis mustahil untuk diterapkan".

"Saya merasa seperti membawa bom waktu," kata guru sekolah menengah di Provinsi Gyeonggi itu.

Baca Juga: Gara-gara corona, jumlah penonton bioskop di Korea Selatan turun ke rekor terburuk

Kementerian Pendidikan Korea Selatan juga melakukan pemeriksaan, apakah guru atau siswa mengalami demam menggunakan sistem diagnostik mandiri online. Dan, siapa pun dengan suhu di atas 37,5 derajat Celcius harus tinggal di rumah.

Jika ada siswa yang dinyatakan positif terkena virus corona, maka seluruh sekolah akan beralih ke kelas online setidaknya selama dua minggu. Korea Selatan sejauh ini melaporkan 11.110 kasus virus corona, dengan 263 kematian.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×