Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - New York. Kasus pemecatan Steve Easterbrook, mantan CEO McDonald's berbuntut panjang. Ternyata ada skandal seks di balik pemecatan tersebut.
Kini manajemen restoran ternama makanan cepat saji tersebut tengah menuntut Steve Easterbrook. McDonald's menuding Steve Easterbrook berbohong dalam skandal seks tersebut.
McDonald's memecat Steve Easterbrook pada November 2019 akibat hubungan seks dengan seorang staf perempuan. Saat itu Steve Easterbrook mengaku hubungan seks dilakukan atas dasar suka sama suka.
Baca juga: 7 kekuatan rahasia Taiwan yang bisa jadi modal kalahkan China jika meletus perang
Namun, belakangan diketahui pernyataan Steve Easterbrook itu adalah pembohongan. Ternyata, Steve Easterbrook melakukan hubungan seks dengan tiga karyawati lainnya.
pada Senin (10/8/2020) mengumumkan, mereka menuntut mantan CEO Steve Easterbrook atas skandal seks yang menimpanya. Easterbrook dituduh berbohong tentang dugaan hubungan seksual dengan karyawatinya.
Sekelompok serikat pekerja internasional mengajukan pengaduan terhadap McDonald's, atas pelecehan seksual sistematis di jaringan restoran cepat saji itu di seluruh dunia. Para pekerja di International Union of Food berkata, keluhan itu diajukan ke Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) di Belanda, dan yang pertama dari jenisnya yang sasarannya perusahaan internasional.
Baca juga: Ini cara Hamas tunjukkan perlawanan terhadap militer Israel di Jalur Gaza
Dokumen tersebut mengutip kesaksian saksi dari "upaya pemerkosaan, sentuhan tidak sopan, meraba-raba, dan tawaran seksual." McDonald's saat itu mengatakan akan meninjau keluhan tersebut, dan menekankan bahwa mereka "perusahaan yang mengutamakan kemanusiaan".