kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adik Kim Jong Un: Manuver oleh kotoran manusia di Korea Selatan provokasi serius


Senin, 03 Mei 2021 / 14:25 WIB
Adik Kim Jong Un: Manuver oleh kotoran manusia di Korea Selatan provokasi serius
ILUSTRASI. Kim Yo Jong, saudara perempuan dari Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Mausoleum Ho Chi Minh di Hanoi, Vietnam, 2 Maret 2019. REUTERS/Jorge Silva.


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Saudari Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengecam Korea Selatan karena gagal menghentikan selebaran anti-Pyongyang yang diterbangkan oleh kelompok pembelot minggu lalu.

Dalam pernyataan yang disiarkan KCNA, Minggu (2/5), Kim Yo Jong, adik Kim Jong Un, mengatakan, Pemerintah Korea Selatan "sekali lagi tidak menghentikan tindakan sembrono".

"Para pembelot dari Utara di Korea Selatan baru-baru ini menyebarkan selebaran menentang DPRK lagi, sebuah provokasi yang tidak bisa ditoleransi terhadapnya," kata Kim dalam pernyataan yang dikutip Yonhap

"Namun, otoritas Korea Selatan kembali tidak menghentikan tindakan nekat para pembelot dari Utara, justru mengedipkan mata kepada mereka," ujar dia.

DPRK adalah singkatan dari nama resmi Korea Utara, Republik Demokratik Rakyat Korea.

Baca Juga: Bakal memanas, pembelot Utara di Korea Selatan kembali terbangkan selebaran anti-Kim

"Ketidaksenangan tidak bisa disembunyikan atas tindakan kotor seperti itu. Kami menganggap manuver yang dilakukan oleh kotoran manusia di Selatan sebagai provokasi serius terhadap negara kami dan akan mempertimbangkan tindakan yang sesuai," kata Kim. 

"Kami tidak bisa lagi menjadi penonton," tegasnya yang tidak memerinci tindakan apa yang akan Korea Utara lakukan.

Pada Jumat (30/4), Fighters for a Free North Korea pimpinan Park Sang-hak, seorang pembelot Korea Utara, mengklaim, mereka telah menerbangkan 10 balon besar yang membawa sekitar 500.000 selebaran.

Selain itu, balon-balon itu membawa 500 buklet dan 5.000 lembar uang kertas US$ 1 dari daerah perbatasan yang tidak dikenal ke Korea Utara.

Ini menandai tindakan yang pertama sejak larangan Pemerintah Korea Selatan terhadap selebaran anti-Korea Utara mulai berlaku pada akhir Maret lalu.

Larangan itu berlaku berbulan-bulan setelah Korea Utara meledakkan kantor penghubung antar-Korea di kota perbatasan Kaesong, simbol mencairnya hubungan antar-Korea, karena marah atas kegagalan Seoul untuk menghentikan pemblokiran semacam itu.

Selanjutnya: Duh, Korea Selatan gagal tentukan secara akurat daya jelajah rudal Korea Utara




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×