kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Adik perempuan Kim Jong Un peringatkan Seoul agar tak latihan militer dengan AS


Senin, 02 Agustus 2021 / 05:53 WIB
Adik perempuan Kim Jong Un peringatkan Seoul agar tak latihan militer dengan AS
ILUSTRASI. Saudara perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, memperingatkan Seoul agat tidak melakukan kegiatan militer dengan AS.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Media pemerintah KCNA melaporkan, saudara perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mengatakan pada Minggu bahwa jika Korea Selatan melakukan latihan militer gabungan yang direncanakan dengan Amerika Serikat, hal itu akan merusak tekad kedua Korea untuk bersatu serta membangun kembali hubungan keduanya. 

Reuters memberitakan, Kim Yo Jong juga mengatakan keputusan baru-baru ini untuk memulihkan hotline antara kedua Korea tidak boleh dilihat sebagai sesuatu yang lebih dari menghubungkan kembali hubungan "fisik". Dia juga menegaskan, sangat "tidak bijaksana" untuk mengasumsikan bahwa KTT kedua Korea sudah semakin dekat. 

Pernyataannya itu dirlilis pada saat Korea Utara dan Selatan sedang dalam pembicaraan untuk mengadakan pertemuan puncak sebagai bagian dari upaya untuk memulihkan hubungan. Di sisi lain, Washington dan Seoul akan mengadakan latihan militer bersama pada akhir Agustus. 

"Pemerintah dan militer kami akan terus mengawasi apakah Korea Selatan melanjutkan latihan perang yang agresif, atau membuat keputusan besar. Harapan atau keputusasaan? Itu bukan terserah kami," kata Kim Yo Jong dalam sebuah pernyataan yang dilansir KCNA.

Baca Juga: Kirim surat ke Kim Jong Un, Xi Jinping berjanji perkuat hubungan kedua negara  

Kedua Korea, secara teknis masih berperang setelah konflik 1950-53 mereka berakhir dengan gencatan senjata. Pada hari Selasa lalu, kedua Korea menghubungkan kembali hotline Korea Utara yang terputus pada Juni 2020.

Melansir Reuters, menurut sumber tersebut dengan syarat anonim karena sensitivitas diplomatik, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah mencari cara untuk meningkatkan hubungan yang tegang dengan bertukar beberapa surat sejak April.

Diskusi tersebut menandakan peningkatan hubungan yang memburuk pada tahun lalu setelah pertemuan puncak tiga pemimpin pada 2018 menjanjikan perdamaian dan rekonsiliasi.

Baca Juga: Kantor penghubung bakal dibuka lagi, Korea Utara-Korea Selatan berbaikan?

Pembicaraan antar-Korea memiliki potensi untuk membantu memulai kembali negosiasi yang macet antara Pyongyang dan Washington yang bertujuan untuk membubarkan program nuklir dan rudal Korea Utara dengan imbalan keringanan sanksi. Meski demikian, beberapa analis tetap berhati-hati tentang prospek ini. 

Selanjutnya: Korea Selatan meningkatkan pembatasan Covid-19, menjelang puncak musim liburan



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×