kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AES Corp akan membangun pembangkit listrik senilai US$ 1,7 miliar di Vietnam


Jumat, 08 November 2019 / 21:29 WIB
AES Corp akan membangun pembangkit listrik senilai US$ 1,7 miliar di Vietnam
ILUSTRASI. Bendera AS dan Vietnam


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - HANOI. Kedutaan Besar Amerika Serikat di Hanoi menyatakan, AES Corp telah menandatangani nota kesepahaman dengan pemerintah Vietnam untuk membangun pembangkit listrik berbahan bakar gas senilai US$ 1,7 miliar di Vietnam.

Mengutip Reuters Jumat (8/11), dalam sebuah pernyataan, Kedutaan AS di Hanoi mengatakan kesepakatan untuk membangun pembangkit listrik turbin gas cycle gas son 22 sonik berkapasitas 2 gigawatt telah ditandatangani di Hanoi, di hadapan Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross.

Vietnam ingin mengimpor lebih banyak barang dari AS untuk membantu mempersempit surplus perdagangannya dengan Amerika Serikat menyusul ancaman dari Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif pada produk-produknya dan melabeli negara itu sebagai manipulator uang.

Pernyataan itu juga menjelaskan, pembangkit listrik ini dijadwalkan memulai operasi komersial pada tahun 2024. 

Baca Juga: Amerika Serikat (AS) bantah kehilangan minat lanjutkan kerjasama dengan Indo-Pasifik

AES sebelumnya menerima persetujuan dari pemerintah Vietnam untuk membangun terminal LNG senilai US$ 1,4 miliar di dekat pembangkit listrik di provinsi Binh Thuan di Vietnam.

Ross memimpin delegasi pejabat pemerintah senior dan eksekutif dari 17 perusahaan AS terkemuka ke Hanoi, sebagai bagian dari misi dagang yang lebih besar ke kawasan Indo Pasifik dengan berhenti di Thailand dan Indonesia.

Pada Jumat (8/11) ia menyaksikan penandatanganan perjanjian layanan mesin tahun jamak senilai US$ 1 miliar anatra Pratt & Whitney dan Vietnam Airlines dan kontrak bagi hasil antara Murphy Oil, Vietnam Oil and Gas Group, PVEP dan SK Innovation untuk Block 15-2/17 lepas pantai Vietnam.

Vietnam berisiko disebut sebagai manipulator uang oleh Amerika Serikat karena surplus perdagangannya dengan AS, neraca  transaksi berjalan yang sangat positif dan karena bank sentralnya cukup aktif dalam pembelian bersih valuta asing.

Baca Juga: Mengalahkan Vietnam jadi tugas terberat Kepala BKPM Bahlil

AS adalah pasar ekspor terbesar Vietnam. Data Bea cukai Vietnam menyebutkan, surplus perdagangannya dengan AS melebar menjadi US$ 33,96 miliar dalam sembilan bulan pertama tahun ini dari US$ 25,46 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Vietnam mengimpor minyak mentah jenis west texas intermediate (WTI) pertama di AS awal tahun ini dan sedang mempertimbangkan untuk mengimpor batubara dari AS untuk pembangkit listrik.




TERBARU

[X]
×