Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Perusahaan asuransi American International Group Inc (AIG) telah mendapat persetujuan dari pemegang saham untuk memisahkan atau spin off unit bisnis asuransi jiwa dan pensiunnya.
Selain itu, pemegang saham juga telah menunjuk Peter Zaffino (53) sebagai Chief Executive Officer (CEO) perusahaan yang akan mulai efektif pada tahun depan menggantikan Brian Duperreault yang sudah berusia 73 tahun. Zaffino akan jadi CEO ketujuh AIG sejak 2005.
AIG belum membuat keputusan bagaimana melakukan pemisahan unit bisnisnya tersebut. Menurut sumber Reuters, spin off itu bisa memakan waktu beberapa tahun dan bisa dilakukan secara bertahap melalui penjualan saham minoritas. Perusahaan asuransi ini mengatakan keputusan dewan tidak mengesampingkan penjualan tunggal dan setiap transaksi yang diusulkan juga memerlukan persetujuan dewan.
Baca Juga: Resmi rilis di China, harga Redmi K30S dibanderol mulai Rp 5 jutaan
Bisnis asuransi jiwa dan pensiun menyumbang 34% terhadap pendapatan AIG sebesar US$ 49 miliar pada 2019. AIG berada di tengah perubahan haluan yang diluncurkan oleh Duperreault, yang memimpin AIG pada tahun 2017. Duperreault fokus melakukan penajaman bisnis penjaminan emisi, memperdalam potensi pendapatan dari costumer kaya, berinvestasi dalam teknologi, meningkatkan SDM dan memangkas biaya.
Zaffino dinilai akan jadi orang yang tepat untuk melanjutkan langkah tersebut karena sudah berpengalaman dalam mengambil langkah mengurangi asuransi properti komersial dan kecelakaan, mengandalkan reasuransi sambil juga memodernisasi teknologi dan proses. Ia juga membantu merekrut sejumlah eksekutif.
Zaffino bergabung dengan AIG sebagai chief operating officer global pada tahun 2017. Pengangkatannya menjadi CEO diharapkan secara luas setelah diangkat sebagai presiden pada bulan Desember, tetapi AIG belum menunjukkan waktu untuk perubahan tersebut.
AIG telah berjuang untuk memperbaiki dirinya setelah membayarkan dana talangan yang digelontorkan pemerintah sebesar US$ 182 miliar untuk menyelamatkan perusahaan ini dari krisis 2008. Sejak itu, perusahaan telah menjual sebagian besar uang untuk membayar hutang ditambah pengembalian US$ 22,7 miliar.
Baca Juga: Menlu AS Mike Pompeo ajak India fokus melawan ancaman dari China
Perusahaan juga harus mengatasi kerugian besar dan besar dari klaim yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya yang menyebabkan lebih dari US$ 11,2 miliar dalam peningkatan cadangan tak terduga sejak 2015, yang sebagian besar terjadi di bawah kepemimpinan sebelumnya. Pada Mei 2019, AIG melaporkan laba penjaminan emisi asuransi umum pertamanya sejak krisis keuangan 2008, yang merupakan tujuan utamanya.
Pemisahan bisnis asuransi jiwa AIG menggemakan langkah yang didorong oleh investor aktivis miliarder Carl Icahn, yang menargetkan perusahaan asuransi pada tahun 2015 dengan rencana pemutusan hubungan kerja yang juga didukung oleh mantan manajer hedge fund John Paulson. Icahn, yang menginginkan AIG menjadi perusahaan yang lebih kecil dan lebih sederhana, menuntut AIG untuk melepaskan unit asuransi jiwanya dan sekarang menjadi bisnis asuransi hipotek. Langkah itu akan mengembalikan lebih banyak uang kepada pemegang saham, kata Icahn pada saat itu. Icahn menjual saham AIG-nya pada 2018.
Analis juga melihat pemisahan unit bisnis itu cukup logis. Meskipun bisnis asuransi umum rentan terhadap perubahan akibat badai, kebakaran hutan, dan peristiwa bencana lainnya, portofolio investasi besar dari unit jiwa dan pensiun membuatnya sangat sensitif terhadap suku bunga - dan suku bunga rendah saat ini telah menyeret pendapatan.
Pada kuartal III 2020, AIG melaporkan mengalami kerugian bencana sebesar US$ 790 juta. Perusahaan ini juga mencatat biaya sebelum pajak sebesar US$ 9 juta dalam bisnis asuransi jiwanya setelah melakukan dan peninjauan tahunan atas asumsi yang digunakan untuk menulis polis asuransi jiwa.
