kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Airbus Kirim 71 Pesawat pada Maret, Total Kuartal I Sedikit Turun


Rabu, 09 April 2025 / 23:25 WIB
Airbus Kirim 71 Pesawat pada Maret, Total Kuartal I Sedikit Turun
ILUSTRASI. Airbus mengonfirmasi telah mengirimkan 71 pesawat pada Maret 2025, sehingga total pengiriman sepanjang kuartal pertama mencapai 136 unit, sedikit turun dibandingkan 142 unit pada periode yang sama tahun lalu REUTERS/Regis Duvignau/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Airbus mengonfirmasi telah mengirimkan 71 pesawat pada Maret 2025, sehingga total pengiriman sepanjang kuartal pertama mencapai 136 unit, sedikit turun dibandingkan 142 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Produsen pesawat terbesar di dunia ini juga mencatat 280 pesanan baru, dengan total bersih 204 pesanan setelah memperhitungkan pembatalan.

Baca Juga: China Airlines Pesan 10 Airbus A350-1000 untuk Perkuat Rute Jarak Jauh

Jumlah pengiriman untuk Maret tersebut sesuai dengan laporan awal yang sebelumnya diberitakan oleh Reuters.

Airbus sebelumnya telah memperingatkan bahwa pengiriman di kuartal pertama kemungkinan akan terhambat, terutama karena kekurangan pasokan mesin dari pemasok utama mereka, CFM International, perusahaan patungan antara GE Aerospace dan Safran.

Sebagian pasokan mesin bahkan telah dipercepat ke kuartal sebelumnya demi membantu Airbus mengejar target tahunannya.

Baca Juga: Airbus Berkomitmen Percepat Inovasi untuk Kurangi Emisi Penerbangan Global

Airbus menargetkan dapat mengirimkan 820 pesawat sepanjang 2025.

Para analis menilai, ritme pengiriman pesawat – yang merupakan sumber pendapatan utama perusahaan – akan menjadi perhatian utama dalam beberapa bulan ke depan, terutama di tengah kekhawatiran potensi pengenaan tarif perdagangan baru yang bisa memengaruhi rantai pasok, termasuk komponen dan bahan baku.




TERBARU

[X]
×