kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akhir tahun 2020, AS kemungkinan punya vaksin Covid-19 untuk orang yang paling rentan


Kamis, 22 Oktober 2020 / 05:35 WIB
Akhir tahun 2020, AS kemungkinan punya vaksin Covid-19 untuk orang yang paling rentan


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat Alex Azar mengatakan, Amerika Serikat kemungkinan akan memiliki cukup vaksin Covid-19 yang aman dan efektif untuk orang Amerika yang paling rentan pada akhir tahun 2020.

Mengutip Reuters, Kamis (22/10), pemerintah Amerika Serikat sangat optimistis bahwa satu atau dua vaksin, kemungkinan besar Pfizer Inc atau Moderna Inc, akan tersedia pada akhir tahun dan dapat mulai didistribusikan ke Amerika, kata para pejabat dalam konferensi pers.

Azar mengatakan dia mengharapkan semua manula, petugas kesehatan, dan penanggap pertama akan dapat menerima vaksin segera pada bulan Januari, dan masyarakat Amerika lainnya bisa mendapatkan vaksin pada bulan April.

Perusahaan yang berpartisipasi dalam upaya pemerintah AS untuk mengembangkan vaksin Covid-19, yang dijuluki Operation Warp Speed, telah mulai mengembangkan kemampuan manufaktur bahkan sebelum vaksinasi apa pun diizinkan oleh regulator.

Baca Juga: Wall Street menguat, didukung optimisme kesepakatan stimulus AS

Dalam surat terbuka yang diterbitkan minggu lalu, Pfizer mengatakan tidak mungkin memiliki cukup data untuk diserahkan untuk otorisasi peraturan AS hingga akhir November, setelah pemilihan presiden AS.

Wabah virus corona semakin memburuk dalam beberapa pekan terakhir karena cuaca dingin mendorong orang Amerika masuk ke dalam ruangan, meningkatkan kemungkinan tertular virus. 

Sekitar 38 negara bagian AS dan dua wilayah telah melaporkan peningkatan jumlah kasus. Lebih dari 8 juta orang Amerika telah terinfeksi virus corona dan lebih dari 200.000 meninggal.

Selanjutnya: WHO: 184 negara sudah bergabung dengan COVAX untuk dapat akses setara vaksin corona




TERBARU

[X]
×