Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BENGALURU. India mencabut larangan ekspor obat anti malaria hydroxychloroquine, yang digembar-gemborkan Presiden AS Donald Trump mengubah permainan potensial dalam perang melawan pandemi Covid-19.
"Departemen Farmasi telah menyetujui pencabutan larangan ekspor Hydroxychloroquine API sebagai formulasinya," ujar menteri bahan kimia dan pupuk India, Sadananda Gowda dalam cuitannya di twitter seperti dikutip Reuters Kamis (11/6).
Produsen, kecuali unit yang berorientasi ekspor dan mereka yang berada di zona ekonomi khusus, masih harus memasok 20% dari produksi mereka ke pasar domestik, kata Gowda.
Baca Juga: Ketegangan mereda, India dan China tarik sebagian pasukan dari perbatasan
India, negara pengekspor utama obat-obatan generik di seluruh dunia, melarang ekspor obat dan formulasinya pada Maret ketika wabah virus corona mengganggu rantai pasokan.
Tetapi India meredakan beberapa pembatasan ini pada bulan April dan mengirim 50 juta tablet obat ke Amerika Serikat bulan itu, menurut laporan Reuters.
Ilmuwan Inggris pekan lalu menghentikan percobaan besar setelah menemukan bahwa obat itu tidak berguna dalam merawat pasien Covid-19.
Sebuah studi jurnal medis Lancet yang menemukan hydroxychloroquine meningkatkan risiko kematian pada pasien Covid-19 ditarik seminggu setelah itu menyebabkan uji coba utama dihentikan.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan akan melanjutkan uji coba obat untuk potensi penggunaan terhadap virus corona baru setelah mereka yang menjalankan penelitian ini berhenti memberikannya kepada pasien baru karena masalah kesehatan.
Laboratorium IPCA dan Cadila Healthcare adalah dua produsen obat India terkemuka. Saham IPCA turun 1,2%, sementara saham Cadila naik 1% di bursa saham Mumbai pada hari Kamis.
Baca Juga: Duh, kasus corona di Ibu Kota India bisa tembus 500.000 akhir Juli