Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SYDNEY. Qantas Airways Ltd akhirnya berhasil membukukan laba di paruh kedua 2010. Pulihnya permintaan travel dari korporat mendongkrak penjualan tiket maskapai penerbangan terbesar Australia ini.
Berdasarkan data laporan kinerja perusahaan, Qantas membukukan laba bersih mencapai A$ 54 juta atau US$ 48 juta dalam enam bulan pertama di 2010. Sebagai perbandingan, tahun sebelumnya Qantas mengalami kerugian mencapai A$ 93 juta.
Kendati begitu, laba bersih yang dicapai Qantas masih di bawah prediksi delapan analis yang disurvei Bloomberg yang mematok angka A$ 181 juta.
Belakangan, industri penerbangan global memang kian membaik. Selain Qantas, Singapore Airlines Ltd dan Cathay Pacific Airways Ltd menikmati tingginya permintaan penerbangan, baik untuk kelas bisnis maupun kelas satu untuk rute penerbangan internasional. Tingginya permintaan terjadi seiring pulihnya perekonomian sejumlah negara dari resesi global.
"Pulihnya pendapatan dipicu oleh pertumbuhan yield. Kami tetap berpendapat tingginya persaingan tidak merubah secara permanen peta pasar di industri penerbangan,' jelas Shavarsh Bedrossian, analis Citigroup Inc.
Sekadar tambahan, kemarin (11/8), harga saham Qantas mengalami penurunan 3,1% menjadi A$ 2,51 di bursa Sydney. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, harga saham Qantas telah mengalami penurunan sebesar 16% di tahun ini. Kondisi itu menyebabkan saham Qantas menjadi saham kedua dengan performa terburuk di antara 31 saham yang diukur dalam Bloomberg World Airlines Index.