kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akibat corona, kelahiran startup US$ 1 miliar di China turun ke level terendah


Kamis, 14 Mei 2020 / 16:24 WIB
Akibat corona, kelahiran startup US$ 1 miliar di China turun ke level terendah
ILUSTRASI. Orang-orang berjalan di depan bendera China raksasa di sebuah distrik pusat bisnis menjelang peringatan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok yang ke-70 di Chongqing, China, 13 September 2019.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Tingkat kelahiran startup unicorn di China turun ke level terendah dalam enam tahun terakhir. Sebab, dana modal ventura menghindar sementara dari pendanaan tahap awal, dampak dari wabah virus corona baru memicu investasi portofolio.

Mengutip Reuters, Hingga 13 Mei lalu, baru empat startup China yang mencapai status unicorn atau senilai US$ 1 miliar atau lebih, jumlah terendah untuk periode yang sama sejak 2014 lalu, mengacu data dari PitchBook.

Perlambatan terjadi karena banyak bisnis di seluruh negeri mengalami penurunan penjualan dan arus kas yang lebih ketat, setelah wabah virus corona melumpuhkan China selama lebih dari dua bulan sejak akhir Januari lalu

Baca Juga: Pendanaan pada bisnis start up tertekan wabah corona

Sejatinya, tingkat infeksi virus corona yang melambat telah memungkinkan Pemerintah China untuk melonggarkan pembatasan pergerakan dan bisnis. 

Namun, investor tidak terburu-buru untuk menyebarkan uang mereka, karena kasus infeksi baru secara sporadis membuat China tidak mungkin untuk kembali ke aktivitas sebelum wabah.

Pendanaan tahap awal turun, dengan hanya 13% dari penggalangan dana yang masuk ke putaran angel and seed pada akhir April, turun dari periode sama dalam lima tahun terakhir, menurut perhitungan Reuters berdasarkan data PitchBook. 

Pendanaan putaran angel dan seed biasanya membantu startup menjalankan ide bisnis.

Baca Juga: Start up kendaraan listrik Rivian raih investasi US$ 1,3 miliar

Sementara untuk pendanaan ventura seri B, ketika investor membantu startup berkembang, menyumbang hampir 29% dari total penggalangan dana di 2019, berbanding 19% pada 2015.

"Investor sekarang menuntut kejelasan dan detail yang lebih besar dalam rencana bisnis sebelum berinvestasi di sebuah startup," kata Zijing Wu, investor yang banting setir jadi pengusaha dan mendirikan Moli Culture & Technology, yang mendesain boneka dan buku bergambar serta menawarkan kursus online tentang karakter wanita inspirasional.

"Selama masa kejayaan startup teknologi, ide bisnis yang baik akan bernilai jutaan dolar, dan startup akan membakar uang sambil mencari cara untuk mendapatkan keuntungan. Hari-hari itu hilang sekarang," kata Wu, yang perusahaannya mampu meraih pendanaan putaran angel pada Februari, ketika China masih terkunci.

Baca Juga: NextICorn: Keberhasilan ekspansi Alibaba karena manajerial yang solid

Nilai investasi modal ventura untuk startup di China selama empat bulan pertama tahun ini merosot 35% tahun ini, berdasar penyedia data Preqin.

"Pandemi ini bukan hanya stress test untuk startup. Ini adalah momen kritis yang mengancam jiwa mereka," kata JP Gan, founding partner INCE Capital yang populer disebut pemburu unicorn karena peran sebelumnya di Qiming Venture Partners .

Data dari peneliti IT Orange menunjukkan, sebanyak 27 startup di China telah gagal sejauh ini, dan hanya 170 yang berdiri dalam empat bulan pertama tahun ini, merosot  dari 1.980 startup pada periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: NextICorn 2019 kembali digelar, fintech masih menjadi primadona




TERBARU

[X]
×