Reporter: Umar Tusin | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Layanan skuter elektrik asal Inggris Lime, sedang mempertimbangkan pemangkasan karyawannya di Amerika Serikat karena penjualan dan perjalanan skuter menurun drastis akibat pandemi virus corona.
Dilansir Bloomberg, Minggu (22/3), pihak manajemen Lime sedang mempertimbangkan untuk memangkas karyawan sekitar 50 orang sampai 70 orang, terutama yang berada di kantor pusatnya di San Francisco.
Pada bulan Januari, Lime memiliki uang tunai sekitar US$ 50 juta. Tetapi dengan tingkat pengeluaran bulanan sekitar $ 22,5 juta, diperkirakan Lime hanya memiliki waktu sekitar 12 minggu sebelum kehabisan uang.
Baca Juga: Perusahaan penyewaan skuter matic VOI raih dana US$ 30 juta untuk ekspansi di Eropa
Dampak dari kegiatan isolasi diri secara global dan larangan pemerintah terhadap perjalanan telah menghilangkan kemampuan Lime untuk menghasilkan uang dari ratusan ribu skuter yang dimilikinya di seluruh dunia.
Pada 14 Maret, misalnya, perusahaan mencatat sekitar 147.000 penggunaan skuter dilakukan secara global. Ketika kota-kota di seluruh Eropa mulai terkunci, tiga hari kemudian penggunaan skuter Lime menyusut menjadi sekitar 52.000.
Selama waktu itu, Paris yang menjadi pasar tunggal terbesar mengalami penurunan 98% dan hanya menjadi lebih dari 300 penggunaan. Penurunan tersebut menjadikannya pasar yang lebih kecil daripada lokasi seperti Wroclaw di Polandia dan Corpus Christi, Texas.
Penurunan tersebut membebani pendapatan Lime. Dalam tiga hari tersebut, pendapatan kotor global harian untuk naik skuter merosot menjadi hanya US$ 192.593 atau turun 69% dari sebelumnya US$ 617.383.
Pendapatan Lime diperkirakan akan semakin buruk karena negara bagian Amerika Serikat, termasuk California dan New York, telah meminta penduduk untuk tinggal di rumah dan membuat skuter tidak digunakan.
Baca Juga: Lime akan luncurkan armada skuter berbasis ride-sharing di Paris
"Perusahaan akan berhenti dan menghentikan layanan di sejumlah pasar di seluruh Eropa, Amerika, Israel, Brasil dan Sydney," ujar Chief Executive Officer Brad Bao dalam blog.
Sebelumnya, Lime sudah memangkas tenaga kerjanya pada Januari. Brad Bao mengatakan, wabah virus corona sangat berdampak pada operasi perusahaan sehingga memaksa perusahaan untuk membuat konsesi lebih lanjut.