Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - ATHENA. Ekonomi di negara Yunani diramal akan tumbuh sebesar 1,8% di tahun depan. Pertumbuhan tersebut dinilai lebih lambat dari yang sudah diperkirakan. Pertumbuhan ekonomi yang lambat di Yunani lantaran melonjaknya biaya energi dan inflasi yang tinggi. Dampaknya ke sektor pariwisata yang mengalami kerugian dan membatasi permintaan domestik.
Mengutip Reuters pada Senin (21/11), estimasi pertumbuhan di tahun depan direvisi turun dari rancangan anggaran yang diajukan ke parlemen pada bulan Oktober 2022. Pihak berwenang mengharapkan hasil ekonomi di Yunani meningkat sebesar 5,6% pada tahun 2022, lebih dari perkiraan dalam rancangan anggaran karena pendapatan pariwisata di tahun ini yang lebih kuat.
Di tahun 2023, Yunani akan mencapai surplus anggaran primer produk domestik bruto 0,7% dari defisit anggaran 1,6 tahun ini. Angka tersebut tidak termasuk pengeluaran utang.
Sebagai informasi, di tahun 2018 Yunani berhasil keluar dari krisis selama satu dekade. Krisis itu memaksa Yunani menandatangani tiga bail out (dana talangan) internasional. Oleh karena itu, kinerja ekonomi Yunani dianggap sangat penting karena bertujuan untuk kembali ke tingkat investasi yang lebih tinggi di tahun depan.
Baca Juga: Pemimpin Hong Kong Dinyatakan Positif COVID-19 Pasca Menghadiri Forum APEC
Kepala Ekonom Eurobank Tassos Anastasatos mengatakan, krisis energi yang terjadi cukup lama menambah risiko terhadap anggaran. Target surplus 0,7% diapresiasi untuk mendukung upaya negara dalam merebut kembali peringkat investasi dengan cepat.
Sekadar informasi, utang publik Yunani yang menjadi tertinggi di zona euro telah turun menjadi 159,3% dari produk domestik bruto tahun depan sebesar 168,9% di tahun ini. Sementara inflasi diperkirakan akan turun menjadi 5% pada 2023 dari 9,7% pada 2022 ini.
Athena juga mengharapkan untuk meningkatkan 1,99 miliar euro dari penjualan aset negara pada 2023, kata anggaran itu.
Adapun, pemerintah Yunani mengatakan, anggaran tahun 2023 disusun dalam kondisi ketidakpastian yang tinggi karena perkembangan geopolitik global.