kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akibat Pengetatan Covid-19, Prospek Ekonomi China Makin Suram


Kamis, 26 Mei 2022 / 14:06 WIB
Akibat Pengetatan Covid-19, Prospek Ekonomi China Makin Suram
ILUSTRASI. Terminal Peti Kemas China. REUTERS/Stringer ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. CHINA OUT.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Ekonomi China semakin tertekan seiring dengan bertambahnya jumlah kasus Covid-19. Hal ini semakin diperparah dengan kebijakan penguncian yang membuat pertumbuhan ekonomi makin jauh dari target. 

Perdana Menteri China Li Keqiang langsung mengadakan pertemuan pada Rabu (25/5) lalu. Ia bertemu dengan ribuan perwakilan dari pemerintah daerah, perusahaan milik negara dan perusahaan keuangan dan meminta mereka untuk berbuat lebih banyak untuk menstabilkan ekonomi. 

"Ekonomi dalam beberapa hal bernasib lebih buruk daripada tahun 2020 ketika pandemi pertama kali muncul dan mendesak lebih banyak upaya untuk mengurangi tingkat pengangguran yang melonjak," kata Li dikutip dari Bloomberg, Kamis (26/5). 

Baca Juga: Presiden Bank Dunia Mengajak Semua Negara Bersiap Hadapi Resesi Global

Ini merupakan pertemuan lanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang telah mendapat tekanan besar sejak Maret akibat wabah Covid dan komitmen Presiden Xi Jinping terhadap Zero Covid, yang membutuhkan pembatasan ketat pada aktivitas di mana wabah terjadi. 

Li mengatakan bahwa data ekonomi untuk kuartal kedua akan dirilis secara akurat di tengah beberapa kecurigaan bahwa data resmi dapat diturunkan agar tampak tidak terlalu buruk. Peringatan Li memungkinkan China kehilangan target produk domestik bruto (PDB) dengan margin besar pada tahun ini karena negara ini masih fokus pada pengendalian ketat terhadap penularan Covid-19.

Berdasarkan survei Bloomberg, sejumlah ekonom memperkirakan ekonomi China akan tumbuh 4,5% tahun ini, jauh di bawah target pemerintah sekitar 5,5%.

Komentar bearish Li pada awalnya membebani saham, dengan Indeks CSI 300 turun sebanyak 1,1% di awal perdagangan. Meskipun kemudian menghapus kerugian perdagangan dengan kenaikan 0,6% pada tengah hari. 

Tak hanya itu, imbal hasil obligasi pemerintah untuk 10 tahun turut memperpanjang penurunan untuk hari keempat menjadi 2,75%. “Jelas bahwa Li sangat khawatir, karena dia memerintahkan semua cara yang mungkin untuk menstabilkan pertumbuhan, pekerjaan, dan bisnis sesegera mungkin,” kata Raymond Yeung, kepala ekonom untuk Tiongkok Raya di Australia & Selandia Baru Banking Group Ltd. 

Untuk saat ini, kata dia, pemerintah hanya bisa melakukan yang terbaik di bawah kebijakan Zero Covid dan pada akhirnya tergantung pada transmisi virus.

Perdana menteri menyoroti kinerja ekonomi yang lemah, dengan mengatakan indikator ekonomi di China telah turun secara signifikan, dan kesulitan dalam beberapa aspek sampai batas tertentu bahkan lebih besar dari masa epidemi menghantam ekonomi pada 2020 lalu.

Baca Juga: Makin Keras, Beijing Hukum Perusahaan yang Langgar Aturan Pencegahan Wabah Covid-19

Dia meminta para pejabat untuk memastikan jumlah pengangguran turun dan ekonomi dapat tumbuh kisaran yang wajar pada kuartal kedua tahun ini. Data resmi terbaru menunjukkan kontraksi dalam output industri untuk pertama kalinya sejak 2020 dan lonjakan tingkat pengangguran yang disurvei menjadi 6,1% pada April, mendekati rekor. 

Menurut indeks agregat delapan indikator Bloomberg, ekonomi tetap dalam kemerosotan pada Mei 2022. “Perekonomian berada pada posisi paling suram sejak kuartal kedua tahun 2020,” kata Bruce Pang, kepala penelitian makro dan strategi di China Renaissance Securities Hong Kong Ltd. 

“Pertemuan itu tidak dimaksudkan untuk mengumumkan lebih banyak langkah kebijakan, melainkan untuk memperkuat konsensus, menyempurnakan rincian dan mendesak penerapan kebijakan untuk memastikan semua kebijakan yang ada mulai berlaku.”

Beijing juga tidak pernah merevisi target PDB sepanjang tahun. Target tersebut merupakan bagian dari laporan kerja pemerintah, yang disetujui oleh Kongres Rakyat Nasional, parlemen yang dikendalikan Partai Komunis. Jadi jika itu akan diubah, kemungkinan akan membutuhkan persetujuan dari komite tetap partai.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×