Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Beijing semakin memperketat upaya menekan wabah Covid-19 dengan target nol transmisi komunitas, menghukum kantor yang melanggar aturan atau menghindari pembatasan dan meminta penduduk untuk mengawasi pergerakan masyarakat.
Sejak akhir April lalu, ibu kota China berpenduduk 22 juta jiwa itu telah bergulat dengan puluhan kasus baru Covid-19 setiap hari.
Pekan ini, Beijing meningkatkan upaya karantina dan membatasi kehadiran di tempat kerja, dengan lebih banyak distrik mengeluarkan persyaratan atau panduan kerja dari rumah.
Baca Juga: Basmi Wabah Covid-19, Beijing Pindahkan Ribuan Penduduk untuk Karantina di Kota Lain
Langkah terbaru Beijing itu mengikuti perintah Wakil Perdana Menteri China Sun Chunlan, yang bertanggungjawab atas penanganan Covid-19 China, pada Senin (23/5) lalu yang menyerukan langkah-langkah yang lebih menyeluruh untuk memutuskan rantai penularan.
Hanya, beberapa tempat kerja telah mengabaikan kebijakan pencegahan Covid-19, Xinhua melaporkan, dan gagal memeriksa profil kesehatan karyawan mereka, membuka celah untuk penyebaran virus corona.
"Angin besar bisa masuk bahkan melalui celah terkecil sekalipun," tulis Xinhua, Rabu (25/5), seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Wabah Covid-19 Semakin Meluas, Beijing Perluas Kebijakan Kerja dari Rumah
Dalam salah satu contoh tindakan disipliner, beberapa karyawan di layanan pos Beijing yang pemerintah kelola dipecat atau mendapat peringatan keras, setelah sekelompok kasus menimpa perusahaan logistik swasta di dalam yurisdiksinya.
Selain itu, menurut pengawas anti-korupsi Kota Beijing, Selasa (24/5) malam, perusahaan layanan pos tersebut gagal mengatur tes Covid-19 untuk karyawannya dan tidak mengikuti aturan vaksinasi yang ketat.
Dalam contoh lain, segelintir karyawan di Beijing di cabang perusahaan keretaapi milik negara menyembunyikan riwayat perjalanan mereka, dan telah masuk ke dalam penyelidikan polisi, pengawas anti-korupsi Kota Beijing dalam sebuah pernyataan terpisah.
Lalu, beberapa operasi di sebuah agen real estate besar di Beijing ditangguhkan, setelah satu karyawan melanggar persyaratan di seluruh distrik untuk bekerja dari rumah, otoritas pengembangan perumahan mengatakan pada Rabu.