kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Akibat Tarif Trump, Volvo Akan PHK Hingga 800 Pekerja di AS


Sabtu, 19 April 2025 / 22:21 WIB
Akibat Tarif Trump, Volvo Akan PHK Hingga 800 Pekerja di AS
ILUSTRASI. Volvo Car Indonesia resmi meluncurkan Volvo XC90.Sumber : Volvo Car Indonesia


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Volvo Group berencana memberhentikan hingga 800 pekerja di tiga fasilitasnya di Amerika Serikat dalam tiga bulan ke depan. Keputusan ini diambil akibat ketidakpastian pasar dan kekhawatiran terhadap permintaan, yang dipicu kebijakan tarif Presiden Donald Trump. 

Dalam pernyataan resminya dikutip Reuters, Volvo Group North America menyatakan telah memberi tahu para karyawan mengenai rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 550 hingga 800 pekerja. PHK tersebut akan dilakukan di fasilitas Mack Trucks di Macungie, Pennsylvania, serta dua fasilitas Volvo Group lainnya di Dublin, Virginia, dan Hagerstown, Maryland.

Perusahaan yang merupakan bagian dari AB Volvo asal Swedia ini mempekerjakan hampir 20.000 orang di Amerika Utara, menurut informasi di situs resminya.

Baca Juga: Dua Pesawat Comac Mulai Melayani Rute Penerbangan di Vietnam

Kebijakan tarif Presiden Trump telah mengganggu sistem perdagangan global yang telah berlangsung selama lebih dari 75 tahun. Kebijakan perdagangan yang berubah-ubah tersebut telah melemahkan kepercayaan konsumen dan pelaku bisnis, bahkan mendorong para ekonom untuk menaikkan proyeksi resesi di Amerika Serikat.

PHK massal oleh Volvo Group ini menambah panjang daftar dampak dari kebijakan tarif terhadap industri otomotif dan kendaraan berat. Kini industri ini tengah terpukul oleh meningkatnya biaya produksi akibat bea impor terhadap komponen tertentu.

Juru Bicara Volvo Group North America dalam pernyataan tertulis melalui email menjelaskan, pesanan truk berat terus mengalami tekanan negatif akibat ketidakpastian pasar terkait tarif pengangkutan, permintaan, kemungkinan perubahan regulasi, serta dampak dari tarif itu sendiri. 

"Kami menyesalkan harus mengambil langkah ini, namun kami perlu menyesuaikan produksi dengan turunnya permintaan terhadap kendaraan kami," jelas juru bicara Volvo.

Selanjutnya: Dua Pesawat Comac Mulai Melayani Rute Penerbangan di Vietnam

Menarik Dibaca: Bahaya Gunakan Gadget Terlalu Sering, Nyeri Tengkuk Salah Satunya




[X]
×