kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,41   -5,94   -0.64%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aksi buyback saham korporasi global mulai semarak


Sabtu, 18 Februari 2017 / 14:30 WIB
Aksi buyback saham korporasi global mulai semarak


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Sanny Cicilia

MUNCHEN. Awal kuartal I 2017, pasar modal dunia semarak oleh aksi pembelian kembali (buyback). Sejumlah perusahaan top dunia tercatat mengumumkan aksi buyback bernilai miliaran dollar Amerika Serikat (AS).

Sebut saja rencana Allianz yang mengumumkan program buyback-nya pada Kamis lalu (17/2). Untuk aksi korporasi ini, perusahaan asuransi terbesar di Eropa tersebut menganggarkan dana sebesar 3 miliar. Jumlah itu setara US$ 3,2 miliar.

Aksi ini tentu dengan pertimbangan Allianz mampu menjaga rasio kecukupan modal atau risk based capital (RBC) solvabilitas II yang di atas 160%. Jumlah buyback Allianz tersebut setara 4,2% dari total kapitalisasi pasarnya saat ini.

Aksi korporasi tersebut diambil manajemen, pasca Allianz sukses mencetak pertumbuhan laba bersih sebesar 23% di kuartal IV 2016 menjadi 1,7 miliar, dari kuartal IV 2015. Angka pertumbuhan itu lebih tinggi dari hasil jajak pendapat analis oleh Reuters yang memperkirakan laba Allianz mencapai 1,54 miliar.

Sementara jika dihitung satu tahun penuh, laba Allianz tahun 2016 naik 4% menjadi 6,9 miliar. Masih lebih tinggi dari prediksi analis di level 6,77 miliar.

Pertimbangan Allianz melakukan buyback adalah untuk mengalihkan dana ekspansi yang tidak akan segencar tahun-tahun sebelumnya. "Ketidakpastian geopolitik dan volatilitas pasar menyebabkan tahun 2017 sulit diprediksi," tutur Oliver Baete, Chief Executive Officer (CEO) Allianz seperti diberitakan Reuters.

Jaga harga saham

Jika Allianz menggelar aksi buyback saat kinerja keuangannya tumbuh positif, tidak demikian halnya dengan American International Group (AIG) dan Bridgestone Corp. Kinerja kedua perusahaan tersebut tahun lalu berada dalam kondisi tertekan.

AIG, perusahaan asuransi terbesar di Amerika dan Kanada, membukukan rugi bersih di kuartal IV 2016 sebesar US$ 3,04 miliar. Jumlah kerugian ini melebar dari tahun lalu yang juga merugi sejumlah US$ 1,84 miliar.

Kondisi ini jelas akan menyulut aksi jual investor yang kecewa dengan AIG. Tidak ingin harga sahamnya anjlok, maka AIG memutuskan untuk menggelar buyback senilai US$ 3,5 miliar seperti diberitakan CNBC awal pekan ini (14/2).

Sementara Bridgestone, produsen ban terbesar kedua di dunia ini sudah menyiapkan duit US$ 1,3 miliar bagi aksi buyback. Seperti diberitakan Bloomberg, perusahaan yang bermarkas di Tokyo itu akan melakukan buyback 50 juta saham atau setara 6,4% dari total saham yang dicatatkan.

Rencana buyback Bridgestone itu tampaknya sudah tercium lebih dulu, sehingga saham Bridgestone lebih dulu naik 0,9% di tengah sentimen negatif penurunan kinerja 2016. Pada tahun lalu, laba operasional Bridgestone turun 13% menjadi 449 miliar. Penyebab buruknya kinerja ini karena kenaikan harga karet dunia.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×